SINGARAJA | patrolipost.com – Untuk menjaga agar tidak ada Tempat Pemungutan Suara (TPS) terisolir akibat tidak ada sinyal internet/blankspot, Dinas Kominfosanti Buleleng terjun mengatasinya. Berbagai Langkah dilakukan agar sinyal internet tidak terganggu selama proses pencoblosan dan penghitungan suara.
Kepala Dinas Kominfosanti Buleleng Ketut Suwarmawan turun langsung bersama stafnya melaksanakan monitoring dan evaluasi pada 18 TPS yang mengalami blankspot tersebut. 18 TPS yang mengalami blankspot tersebut meliputi 4 TPS di Desa Gesing, 2 TPS di Desa Sidetapa, 3 TPS di Desa Depeha, 3 TPS di Desa Les, 1 TPS di Desa Penuktukan, 1 TPS di Desa Sambirenteng, dan 4 TPS di Sembiran.
Beberapa kendala yang menjadi penyebab TPS-TPS mengalami blankspot diantaranya faktor topografi berlokasi di balik pegunungan dan perbukitan. Tempat tersebut berada di luar jangkauan sinyal internet, kekurangan pemancar sinyal dari provider internet.
Untuk mengatasinya menurut Suwarmawan yang akrab disapa Ketsu ini ia telah berkoordinasi dengan Kementerian Kominfo RI serta dengan sejumlah provider internet.
“Kami sudah lakukan monitoring dan evaluasi optimalisasi jaringan internet di beberapa TPS yang terindikasi lemah sinyal atau blankspot terutama beberapa tempat di Kecamatan Banjar,” ungkap Ketsu Minggu (11/02/2024).
Hasilnya kendala tersebut sudah dapat diatasi dengan berbagai cara. Diantaranya bekerja sama dengan provider agar di daerah lemah sinyal internet dapat diperkuat terutama di TPS tersisa yang terkendala lemah sinyal.
“Termasuk menarik kabel dari rumah penduduk terdekat yang memiliki jaringan internet,” imbuh Ketsu.
Terkait koordinasi dengan Kementerian Kominfo menurut Ketsu permohonan sudah dilayangkan, tidak hanya untuk optimalisasi pada titik blankspot tetapi juga menjaga sinyal agar tetap stabil.
“Saya juga akan menugaskan staf untuk standby selama pelaksanaan Pemilu, sehingga jika terdapat laporan terkait permasalahan koneksi internet, maka dapat cepat diatasi,” tandasnya. (625)