Dua Desa di Bangli Jadi Sasaran Kegiatan Jalan Usaha Tani

wayan sarma
Kadis PKP Bangli I Wayan Sarma. (ist)

BANGLI | patrolipost.com – Dua desa yakni Sukawana dan Ulian Kecamatan Kintamani menjadi locus kegiatan jalan usaha tani dari Dinas Pertanian Ketahanan Pangan dan Perikanan (PKP) Bangli. Program ini bertujuan untuk mempermudah aksesbilitas jalan menuju lahan pertanian.

Kadis PKP Bangli I Wayan Sarma mengatakan tahun ini pemerintah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 250 juta untuk kegiatan pembangunan tujuh ruas jalan usaha tani. Kegiatan menyasar kelompok tani di Desa Sukawana dan Ulian Kecamatan Kintamani.

Bacaan Lainnya

”Kegiatan ini sebagai bentuk perhatian pemerintah terhadap petani,” ujar Wayan Sarma, Rabu (29/5/2024).

Menurut Wayan Sarma jalan usaha tani memiliki fungsi penting dalam peningkatan produktifitas petani, mempermudah transportasi hasil pertanian dan aksebelitas ke lahan pertanian, sehingga petani atau masyarakat mendapat hasil tambah yang lebih tinggi.

“Dengan tersedianya jalan usaha tani, akan mempermudah petani mengangkut sarana produksi menuju lahan pertanian dan juga mengangkut hasil pertanian dari lahan ke pasar,” jelas Kadis asal Desa/Kecamatan Tembuku ini.

Disinggung mekanisme agar dapat mengakses program jalan usaha tani, langkah awal kelompok tani harus mengajukan proposal dan selanjutnya akan dilakukan verifikasi . Hasil verifikasi diajukan ke Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) untuk anggran dialokasikan pada APBD Bangli.

”Nanti kegiatan akan ditenderkan,” kata Wayan Sarma.

Selain pembangunan jalan usaha tani, pihaknya juga memiliki program Kampung Cabai. Anggaran Program Kampung Cabai Rp 100 juta dengan lokasi di Desa Banyung Gede, Kecamatan Kintamani. Dipilihnya tamanan cabai karena cabai merupakan kebutuhan pangan pokok dan disamping itu cabai sering memicu terjadinya inflasi.

“Program Kampung Cabai termasuk salah satu aksi dari tim pengendali inflasi daerah (TPID),” ungkap  Wayan Sarma.

Dalam program Kampung Cabai  kelompok tani akan mendapat bantuan mulai dari benih, pupuk, plastik dan obat-obatan serta melakukan pendampingan.

”Kita memberikan pelatihan kepada petani dan memfasiltasi pengembangan agrobisnis cabai yang berkelanjutan serta pemasran hasil produksi,” jelasnya. (750)

Pos terkait