TABANAN | patrolipost.com – Jenazah pemancing yang terseret ombak di sebelah selatan Pura Enjung Galuh Tanah Lot, Desa Beraban, Kecamatan Kediri, Tabanan, Selasa (3/9) akhirnya ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.
Jenazah pertama ditemukan Kamis (5/9) di sebelah timur Pantai Pasut, Desa Tibubiu, Kecamatan Kerambitan, Tabanan sekitar pukul 06.00 Wita. Kemudian jenazah kedua ditemukan sekitar pukul 15.00 Wita sekitar 15 meter di Barat lokasi penemuan jenazah pertama.
Berdasarkan informasi di lapangan, jenazah pertama merupakan jenazah I Wayan Sumiarta (43), alias Bagong warga Banjar Batanbuah, Desa Beraban, Kecamatan Kediri, Tabanan. Jenazah itu pertama kali ditemukan oleh nelayan Kelating Made Suanda dan nelayan Tegaltemu Nyoman Pande Mustika Yuda saat melakukan penyisiran di sepanjang Pantai Pasut.
Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kabupaten Tabanan, I Ketut Arsana Yasa (Sadam) yang juga anggota DPRD Tabanan asal Banjar Pasut mengatakan, mayat korban ditemukan posisinya sudah di pinggir Pantai Pasut.
“Tadi pagi Ketua Kelompok Nelayan Segara Kelating, Made Suanda dan Pande Mastika menemukan korban di pantai dekat pandan sekitar pukul 06.00 Wita dan kemungkinan korban sudah ke pinggir sekitar pukul 03.00 WITA. Karena tadi malam gelombangnya tinggi,” ujarnya.
Menurutnya, pasca kejadian pihaknya memang berkoordinasi dengan nelayan di pesisir Tabanan untuk turut melakukan upaya pencarian dengan menyisir pantai. Dan benar saja, Kamis (5/9) pagi sekitar pukul 06.00 Wita ia mendapatkan informasi bahwa jenazah korban telah ditemukan.
“Saya langsung ke TKP dan jenazah itu memang benar sahabat saya I Wayan Sumiarta alias Bagong, Balawista handal di Tanah Lot,” imbuhnya.
Selanjutnya petugas dari Basarnas, BPBD Tabanan, hingga kepolisian pun datang ke TKP untuk melakukan evakuasi terhadap jenazah korban. Hanya saja jenazah tidak bisa dievakuasi langsung melalui Desa Tibubiu lantaran saat ini tengah berlangsung karya di Desa Pekraman setempat.
“Maka dari itu jenazah korban dibawa menyusuri pantai menuju Pantai Kelating dan sampai di Kelating baru naik ambulance selanjutnya dievakuasi ke RSU Tabanan,” paparnya.
Sedangkan jenazah kedua adalah jenazah I Gede Ketut Artika (58), warga Banjar Batanpoh, Desa Pandak Gede, Kecamatan Kediri, Tabanan, ditemukan sekitar pukul 15.00 Wita di sebelah Barat lokasi penemuan jenazah Sumiarta sekitar 15 meter dan 50 meter lebih dari bibir pantai.
“Jenazahnya ditemukan di parit, kemungkinan saat air pasang jenazah terbawa ke sana. Ditemukan oleh salah seorang warga yang memang ikut melakukan pencarian, saat dia mau cuci tangan dia langsung nenelusuri parit itu, dan disana lah ditemukan jenazah korban tersangkut,” imbuhnya.
Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Tabanan I Putu Trisna Widiatmika saat dikonfirmasi membenarkan kalau kedua korban sudah ditemukan. “Ya sudah ditemukan, semua korban ditemukan di Pantai Pasut, cuma waktunya saja yang berbeda,” jelasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, dua pemancing hilang saat memancing di sebelah selatan Pura Enjung Galuh Tanah Lot, sekitar pukul pukul 00.30 WITA, Selasa (3/9).
Dua korban yang saat sedang asyik memancing di kawasan diduga terkena hantaman gelombang tinggi, sehingga jatuh dari tebing dan terseret ke tengah laut. Dari lokasi korban jatuh, petugas menemukan arang-barang berupa pancing, dan hasil mancing ikan layur. (jin)