SINGARAJA | patrolipost.com – Kasus persebaran corona virus (Covid-19) di Buleleng tak saja melalui imported case (pekerja migran dll). Kasus dua orang positif dari Desa Bondalem Kecamatan Tejakula mulai menunjukkan penularan lewat transmisi lokal.
Dalam rapat evaluasi bersama Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 yang juga Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana bersama seluruh unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkominda), diantaranya, Wakil Bupati Buleleng dr I Nyoman Sutjitra SPoG, Ketua DPRD Buleleng Gede Supriatna SH, Kapolres Buleleng AKBP I Made Sinar Subawa, Dandim/1609 Buleleng Letkol Inf M Windra Lisrianto, SE, MIK, Kajari Buleleng Nur Chusniah SH MH, Ketua PN Singaraja Wayan Sukanila SH MH, Sekretaris Daerah Kabupaten Buleleng Drs Gede Suyasa dan Rektor Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja Prof Dr Nyoman Jampel, MPD.
Dalam rapat itu disebutkan satu desa, dua warganya telah positif Covid-19. Mereka tertular virus berasal dari kalangan warga sendiri. Dengan demikian, desa di Kecamatan Tejakula itu saat ini masuk dalam daerah transmisi lokal. Penduduk desa setempat, akan dilakukan rapid test terutama warga yang bertempat tinggal dekat dengan rumah terkonfirmasi Covid-19.
Dikonfirmasi rencana Satgas akan melakukan rapid test kepada warga desa setempat dibenarkan Sekretaris GTPP Covid-19 Bulelelng Gede Suyasa. Menurut Suyasa, pihak satgas sudah menurunkan tim dari Dinas Kesehatan melakukan tracing kepada warga setempat untuk memastikan siapa saja yang pernah melakukan kontak langsung dengan dua terkonfirmasi positif.
“Protapnya kita lakukan tracing kembali kepada warga setempat untuk memastikan dengan siapa saja termonfirmasi melakukan kontak,” ujar Suyasa, Selasa (28/4/2020).
Bahkan Bupati memerintahkan agar seluruh pedagang di pasar dilakukan rapid test.
“Kalau memang seluruh warga pasar dilakukan rapid, kita akan lakukan itu,” tegas Suyasa.
Sementara itu, hingga Selasa (28/4) sudah sebanyak 2.675 orang dilakukan rapid tes. Rinciannya sebanyak 1.186 orang merupakan pekerja migran Indonesia (PMI) dan non PMI sebanyak 1.489 orang.
“Kalau ada yang dari PMI mengaku belum di rapid test, silakan datang ke Puskesmas,” tandasnya. (625)