DENPASAR | patrolipost.com – Duel kelompok Sumba dengan Ambon terjadi di Simpang Jalan Batas Dukuh Sari Sesetan, Denpasar Selatan (Densel), Selasa (21/6/2022) pukul 00.30 Wita. Akibat kejadian itu, tiga orang mengalami luka – luka. Sementara 14 orang diamankan di Mapolsek Denpasar Selatan.
Informasi yang berhasil dihimpun mengatakan, keributan ini berawal dari kejadian kesalahpahaman di Pelabuhan Benoa antara Niko asal Ambon dengan Jhon Key dari Sumba. Setelah itu, Niko menelepon John Key untuk datang ke warung Bu Ayuk yang ada di Pelabuhan Benoa, dan terjadilah keributan yang menyebabkan Niko mengalami luka di bagian kepala akibat dikeroyok oleh kelompok John Key. Akibatknya, korban Niko dilarikan ke RS AD.
Selanjutnya kelompok Ambon datang ke kediaman Jhon Key di Jalan Batas Dukuh Sari dengan maksud menemui kelompok Jhon Key, namun setelah tiba di TKP rupanya kelompok Jhon Key sudah siap dengan membawa batu sehingga melakukan serangan dengan melakukan pelemparan.
“Sehingga seorang warga Banjar Dukuh Pesirahan Pedungan atas nama Gede Sentana terkena lemparan batu yang menyebabkan bocor di bagian kepalanya dan dibawa ke Puskesmas Pedungan,” ungkap seorang petugas.
Warga marah atas kejadian keributan yang sudah sering terjadi di Jalan Batas Dukuh Sari sehingga warga Banjar Dukuh Pesirahan membunyikan kentongan yang ada di Balai Banjar Dukuh Pesirahan. Warga yang merasa daerahnya terusik dengan adanya keributan tersebut secara spontan warga di sekitar TKP keluar karena ada suara kentongan bertanda ada marabahaya.
Beruntung anggota Polsek Densel dipimpin langsung Kapolsek Densel Kompol I Made Dwi Teja Permana didampingi Pawas dan Padal tiba di TKP juga didampingi Kaling Banjar Dukuh Pesirahan, Wayan Mertanadi. Selanjutnya mengimbau kepada seluruh warga masyarakat untuk kembali ke rumah masing supaya tidak memicu kejadian yang lebih besar dan menyerahkan dan mempercayakan kepada petugas Kepolisian untuk menangani masalah tersebut.
Atas imbauan Kapolsek Densel, masa membubarkan diri. Sementara kelompok Sumba yang saat itu masih ada di sekitar TKP diamankan di Mako Polsek Densel guna dimintai keterangan. Sebanyak 14 orang yang diamankan, masing – masing Andre, Melki, Marko, Sael, Eki, Agus garara, Antonius, Kornelis Toda, Timotius Syngoledek, Agustinus Malonga, Nangoban, Lederules , Dominggus Bag dan Andreas Nono.
Sementara Jhon Key telah menyerahkan di Mapolsek Densel pukul 06.00 Wita untuk dimintai keterangan. Sedangkan tiga orang yang mengalami luka – luka, yaitu I Komang Gede Santana (34) asal Banjar Dukuh Pesirahan Pedungan mengalami luka di bagian kepala dan tangan, Josua asal sumba Barat mengalami luka di bagian lengan kiri dan Fernando Ben Ariel Pattiwael (20) mengalami luka pada bagian kepala, bahu sebelah kiri dan luka pada kaki sebelah kiri.
“Saat ini situasi di TKP sudah kondusif, sementara 14 orang asal sumba yang ditemukan di sekitar TKP masih diamankan sementara di Mako Polsek Densel untuk dimintai keterangan,” tuturnya.
Kepala Lingkungan Banjar Dukuh Pesirahan Wayan Mertanadi membenarkan kelompok yang berseteru adalah warga Ambon dan Sumba. Namun ia belum mengetahui motif keributan itu karena ia maupun warga tidak berani mendekat lantaran batu berterbangan. Ada beberapa orang dari kelompok yang berseteru tersebut tinggal di sebuah kos daerah Jalan Batas.
“Warga membunyikan Kulkul Bulus sebagai pertanda ada bahaya agar warga waspada. Karena salah satu warga kami sudah terkena batu. Saya lihat langsung di lokasi orang membawa senjata tajam,” katanya.
Mengingat kejadian serupa sudah sering terjadi di wilayah tersebut, maka pihaknya mengimbau kepada tuan rumah yang memiliki kos atau kontrakan agar mengevaluasi atau menyeleksi orang yang akan menyewa kos – kosan.
“Bukannya mendiskriminasi, tapi untuk meminimalkan kejadian seperti ini. Untuk warga luar yang mau ngekos tolong dievaluasi, pecalang pun setiap bulan melakukan pengecekan sekaligus pengamanan,” katanya. (007)