Gencar Bagikan Masker dan Sembako, Wakapolres: Perbuatan Baik Bisa Mengantar Kehidupan yang Unggul

Kegiatan membagikan sembako dan masker di Posko Mengwi di Jalan Raya Singaraja – Denpasar, Jumat (19/2/2021). (ist)

BADUNG | patrolipost.com – Seperti ungkapan orang kebanyakan bahwa hidup itu tidak pasti, namun ketidakpastian ini sesungguhnya dapat menggunakan hidup sebagai sarana untuk berbuat baik menuju yang pasti. Hal ini disampaikan Wakapolres Badung, Kompol Ni Putu Utariani SH saat membagikan sembako dan ratusan masker kepada masyarakat di Posko Mengwi, Jalan Raya Singaraja – Denpasar, Jumat (19/2/2021).

“Sebelum hal yang pasti itu terjadi, kita bisa menggunakan hidup yang tidak pasti ini, menyambut yang pasti (kematian) dengan berbuat baik. Seperti membagi-bagikan sembako dan masker kepada masyarakat yang membutuhkan dalam upayab menjaga kesehatan mereka,” ujar Kompol Ni Putu Utariani.

Menurut Kompol Putu Utari, tubuh, ucapan dan pikiran harus dimanfaatkan untuk diri sendiri, keluarga dan masyarakat. Sehingga perbuatan baik tersebut bisa mengantarkan kepada kehidupan yang lebih baik dan unggul.

Lebih lanjut, Kompol Putu Utari menjelaskan bahwa perbuatan buruk patut untuk ditinggalkan dengan tekad melakukan kebaikan karena hal tersebut dapat mencegah munculnya perbuatan buruk serta mengikis kebiasaan buruk.

“Jangan suka membuat hoax, gunakan kecakapan untuk kebaikan karena dengan mengembangkan kebaikan dan menyempurnakan kebaikan, itulah sejatinya wujud dari memahami hidup,” jelasnya.

Sebelumnya, Kompol Putu Utari juga telah berbagi masker dan tali kasih di Pura Batu Bolong, Desa Canggu, Kecamatan Kuta Utara, Kamis (18/2/2021). Pihaknya juga mengingatkan masyarakat disekitar pura yang secara bersamaan melakukan persembahyangan di pura tersebut.

“Masker ini salah satu alat untuk menekan angka penyebaran Covid-19 di wilayah Kabupaten Badung, selain doa dan melakukan kebaikan,” ujarnya.

Menurutnya, agar mampu menerima realitas hidup sebagai konsekuensi dari kehidupan adalah patut untuk berlatih kebaikan.

“Orang yang bisa menerima realitas hidup adalah yang menyadari akan konsekuensi hidup itu sendiri dengan cara menerima sebagaimana adanya,” tutup Kompol Putu Utari usai Melukat. (cr02)

 

=====7

Pos terkait