Ketua DPD Partai Golkar, Sugawa Korry saat berada di Besakih.
KARANGASEM | patrolipost.com – Serangkaian program Tirta Yatra ke 10 Partai Golkar bersama kader-kader di seluruh Bali, disamping acara persembahyangan bersama, dilaksanakan juga simakrama dengan tokoh-tokoh masyarakat dilingkungan pura dimana Tirta Yatra tersebut dilaksanakan.
Semisal ketika berada di Besakih, rombongan yang dipimpin langsung Ketua DPD Partai Golkar Bali, I Nyoman Sugawa Korry, Kamis (18/8), menyempatkan diri menyerap aspirasi tokoh-tokoh setempat.
Dalam simakrama dengan Bendesa Adat Besakih, disampaikan aspirasi, bahwa dengan diwujudkannya penataan kawasan Besakih, mendapat apresiasi dari bendesa dan warga, karena pada akhirnya penataan telah dilaksanakan dan diharapkan 2022 ini bakal rampung.
“Terkait hal tersebut, diharapkan pengelolaan pasca penataan tetap memprioritaskan dan melibatkan desa adat,” ucap Sugawa Korry mengutip apa yang disampaikan warga setempat.
Merespon hal tersebut, Sugawa Korry mensyukuri penataan telah dilaksanakan dengan perencanaan yang baik, apalagi juga didukung anggaran yang besar. Hal ini tentunya terwujud berkat sinergitas yang baik antara eksekutif/gubernur bersama DPRS Bali. Bahkan banyak anggaran yang seharusnya difasilitasi dewan untuk pembangunan sektor lain, akan tetapi kita arahkan untuk prioritas penataan kawasan Besakih.
“Kami mendukung sepenuhnya agar desa adat dilibatkan dalam hal pengelolaan kawasan pasca penataan ini, bukan saja dikawasan Besakih, tetapi juga desa adat yang ada dikawasan lainnya,” sebut Sugawa Korry yang juga selaku Wakil Ketua DPRD Provinsi Bali.
Seperti diketahui, program Tirta Yatra ini yang ke-10, dilaksanakan di pura-pura Sad atau Dang Kahyangan di Bali pada setiap bulan purnama, yang diawali dari Pura Pojok Batu buleleng.
“Selain persembahyangan, tujuan kegiatan ini juga implementasi program-program Golkar, yang kelak bermuara kepada terwujudnya harmonisasi dan keseimbangan ‘skala lan niskala’ untuk kemajuan, kesejahteraan dan kedamaian masyarakat Bali, khususnya dan Indonesia pada umumnya,” tutup politisi asala Buleleng ini. (wie)