BANDUNG | patrolipost.com – Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyatakan Covid-19 bukan sebuah konspirasi. Menurutnya, keberadaan Covid-19 nyata dan penularannya tidak pandang bulu. Meski begitu, pria yang akrab disapa Kang Emil ini tidak menepis ada pihak yang mengambil keuntungan dari pandemi virus corona.
Ridwan menyebut banyak penjual obat yang sengaja menaikkan harga obat-obatan yang dianggap dapat menyembuhkan Covid-19. Bahkan, kata dia, ada rumah sakit yang sengaja ‘mengcovidkan’ orang yang tidak terpapar virus corona.
“Jadi ada kejadian dicovidkan, ada. Ada yang jual obat ada, ada yang cari cuan dari obat-obatan ada. Tapi itu bukan mengartikan bahwa si Covid itu datang dari sebuah konspirasi atau datang dari sebuah hal yang menurut saya diatur atur secara masif,” kata Emil dalam perbincangan ‘Chatroom’ di Instragram CNN Indonesia, Jumat (9/7).
Emil mengatakan sekarang bukan saatnya memperdebatkan apakah Covid-19 konspirasi atau bukan. Menurutnya hal itu akan membuang-buang waktu.
Ia menyarankan agar masyarakat tidak terfokus pada wacana tersebut. Sebab, menurutnya, jika Covid-19 adalah konspirasi maka virus ini tidak akan menyerang seluruh dunia. “Karena kan yang terkorbankan hari ini bukan hanya Indonesia. Kalau hanya Indonesia doang yang kena okelah, tapi kan di seluruh dunia, termasuk negara maju,” ucap dia.
Menurut Emil, masih banyak yang harus diurusi ketimbang memperdebatkan kebenaran Covid-19 konspirasi. Ia menyebut saat ini dampak yang ditimbulkan Covid-19 sudah banyak. Ia mengaku akan fokus untuk mengatasi permasalahan yang ada.
“Saya tidak mau terjebak urusan persepsi itu. Ngomongin Covid ini ya, energi saya jadi banyak bercabang-cabang. Ngurusin obat, oksigen, vaksin, rumah sakit,” ujarnya.
Berdasarkan data Satuan Tugas (Satgas) Covid-19, Jawa Barat menjadi penyumbang tertinggi kedua atas kasus harian yang terjadi di Indonesia, setelah DKI Jakarta. Sebanyak 7.399 orang dinyatakan positif Covid-19 per Jumat (9/7). Total kasus terkonfirmasi Covid-19 di Jawa Barat yaitu 440.377 kasus. Dari total kasus tersebut, sebanyak 4.950 dinyatakan sembuh dan 160 orang lainnya dinyatakan dalam kurun waktu 24 jam. (305/cnc)