BANGLI | patrolipost.com – Hampir tiga tahun lamanya atap wantilan Sasana Budaya Giri Kusuma Bangli ambrol. Namun belum ada tanda- tanda wantilan yang dibangun tahun 1976 tersebut akan diperbaiki.
Kepala Bagian (Kabag) Umum Setda Bangli, I Made Mahendra Putra saat dikonfirmasi terkait perbaikan wantilan Sasana Budaya Giri Kusuma mengatakan, untuk tahun ini memang belum ada anggaran untuk perbaikan atap wantilan yang ambrol tersebut.
”Mudah- mudahan tahun depan bisa dilaksanakan dibawah kepemimpinan bupati yang baru,” kata Kabag asal Desa Kedisan, Kecamatan Kintamani ini.
Disinggung terkait anggaran perbaikan, kata Mahendra Putra, tentu akan dibuat Rencana Anggaran Belanja (RAB) oleh tim teknis dari Dinas Pekerjaan Umum Bangli. ”Kalau anggaran mendukung akan dilakukan penataan secara menyeluruh, apalagi beberapa bangunan kondisinya sudah rusak karena termakan usia,” jelasnya, Rabu (10/2/2021).
Terpisah anggota DPRD Bangli Jro Tindih mengatakan, dalam kondisi pademi Covid-19 sangat sulit dilakukan pembangunan, akan tetapi pembangunan wajib tetap jalan. ”Kenapa sulit karena pendapatan daerah sangat minim serta anggaran fokus untuk penanganan Covid-19,” ujar Gde Tindih.
Lantas disinggung perbaikan untuk sasana budaya, kata Gde Tindih, sasana budaya termasuk sarana publik dan layak atau wajib diperbaiki sesuai dengan kemampuan keuangan daerah.
“Itu wajib diperbaiki, tapi perbaikan dilakukan sedikit demi sedikit biar kegiatan lain bisa jalan. Beda halnya kalau anggaran mendukung penataan bisa dilakukan secara menyeluruh,” ujar dewan dari Partai Nasdem ini.
Kata Gde Tindih, di bawah kepemimpinan bupati baru dengan jargon Bangli Menuju Era Baru tentu akan berusaha merealisasikan visi dan misi tersebut.
”Pada intinya kami mendukung perbaikan sarana publik,” ujar politisi asal Desa Songan ini.
Disisi lain Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup, Gusti Laksana mengatakan, untuk menjaga kebersihan, setiap hari beberapa orang petugas kebersihan menata taman dan menyapu di areal Sasana Budaya Giri Kusuma.
”Untuk kebersihan tetap terjaga memang beberapa bangunan sudah hancur,” ungkap Gusti Laksana. (750)