BANGLI | patrolipost.com – Hasil rapat harian DPC yang dperluas hingga PAC Partai Demokrat yang berlangsung di Sekretariat DPC Partai Demokrat, dengan agenda penjaringan calon bupati dan wakil bupati, Jumat (18/10) lalu dituding diplintir.
Usai rapat tersebut Ketua Tim penjaringan calon bupati dan wakil bupati Partai Demokrat, Wayan Sudiartana mengatakan nama Made Subrata dan Sang Nyoman Putra Erawan muncul usai rapat. Sehingga praktis nama yang akan diusulkan ke DPD Demokrat Bali yakni Sang Nyoman Sedana Arta (calon bupati dari PDIP) dan Ketua DPC partai Demokrat Bangli, I Komang Carles.
Kader Partai Demokrat I Made Krisnawa mengungkapkan dalam rapat harian DPC diperluas hingga PAC tersebut seluruh PAC diberikan kesempatan untuk menyampaikan aspirasi termasuk dirinya selaku pengurus DPC. Dalam rapat tersebut dirinya sempat mengajukan nama I Made Subrata dan Sang Nyoman Erawan.
Sebut Made Krisnawa, untuk hasil rapat menelorkan tiga opsi yakni: Pertama, Partai Demokrat akan berlabuh di PDIP dalam Pilkada 2020 nanti. Kedua, munculnya paket Sang Nyoman Sedana Arta-I Komang Carle (Arca). Ketiga, akan masuk koalisi besar dengan memunculkan nama Made Subrata dan Sang Nyoman Putra Erawan.
Made Krisnawa tidak bisa menerima apa yang diungkapkan Ketua tim penjaringan calon bupati dan wakil bupati Partai Demokrat, I Wayan Sudiartana yang menyebutkan munculnya nama Made Subrata dan Sang Nyoman Putra Erawan setelah rapat usai.
“Nama Made Subrata dan Sang Erawan jelas muncul dalam rapat bukan muncul setelah rapat selesai. Saya sendiri hadir dalam rapat, jangan hasil rapat diplintir atau melakukan pembohongan publik, cara- cara seperti ini sudah tidak zamannya lagi,” tegas anggota dewan dua kali periode ini.
Namun demikian Made Krisnawa mengaku akan siap menjalankan apa pun keputusan partai nantinya terkait Pilkada Bangli. “Selaku kader dirinya akan tunduk dan patuh terhadap intruksi dan keputusan partai,” sebut politisi asal Desa Awan, Kecamatan Kintamani.
Di sisi lain, Wayan Sudiartana mengatakan jika saat ini masih berproses, dan ada keputusan. Terkait paket Arca pun masih harus dikomunikasikan. “Jika nantinya tidak diterima oleh PDIP, masih ada opsi lain dengan bergabung pada koalisi besar. Ini masih tahap penjaringan, jadi masih ada peluang lainnya,” jelasnya. (750)