PALEMBANG | patrolipost.com – Kejadian berikut ini bisa dijadikan pelajaran buat para wanita yang sedang cari pekerjaan. Seorang pria bernama Wahyudi (35) berkenalan dengan JM (24), lulusan Akademi Perawatan (Akper) di Kota Palembang, Sumsel.
Wahyudi, warga Jalan Mayor Zen Lorong Kelurahan Sei Selayur Kecamatan Kalidoni Palembang ini mengaku sebagai karyawan di salah satu bank Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Dia mengiming-imingi pekerjaan di rumah sakit tanpa tes kepada korban JM. Karena pelaku mengaku mengenal dekat dengan pemilik rumah sakit di Palembang.
Modus yang dilakukan untuk meyakinkan korban, yaitu dengan berpura-pura menghubungkan JM dengan pemilik rumah sakit.
“Saya bilang kalau pemilik RS sedang sibuk dan langsung berkomunikasi dengan staf RS untuk masuk kerja tanpa tes,” ucap Wahyudi, saat diinterogasi di Polda Sumsel, Sabtu (7/12) lalu.
Dari obrolan di aplikasi pesan instan WhatsApp, korban langsung diterima kerja tanpa syarat apapun. Namun, ada satu syarat yang harus dipenuhi korban, dengan modus untuk meyakinkan staf RS di Palembang bahwa korban adalah perempuan.
Buktinya yakni dengan mengirimkan foto tanpa busananya ke staf pemilik RS tersebut melalui aplikasi WhatsApp. Jika sudah terkirim, staff pemilik RS tersebut baru percaya jika korban benar-benar perempuan.
Agar tidak ketahuan, pelaku ini sengaja hanya berkomunikasi melalui pesan instan saja. Dia menolak jika berkomunikasi via telepon atau video call.
“Saya memang sengaja melalui chatting saja, karena baik jadi pemilik RS hingga staff RS semuanya saya yang berperan,” katanya.
Tidak hanya meminta foto bugil saja, pelaku juga memberi syarat kedua yaitu pembayaran administrasi sebesar Rp 500 ribu yang harus dibayar korban.
Pembayaran tersebut dilakukan secara langsung, dengan modus ada petugas RS yang akan datang menemui korban. Lagi-lagi, warga Kecamatan Kalidoni Palembang ini berperan mengambil uang tersebut ke korban.
Karena tak kunjung mendapat kabar baik dari Wahyudi, akhirnya JM mulai curiga dengan gelagat pelaku. Korban lalu mengancam akan melaporkannya ke aparat kepolisian dengan modus penipuan.
“Karena diancam, saya balik mengancam dia dengan modal foto bugilnya akan saya sebarkan. Jadi dia ketakutan dan tidak lagi mengancam saya,” ungkapnya.
Ternyata, Wahyudi memanfaatkan momen ini untuk memeras korban. Beberapa kali, pelaku meminta uang ke korban, dengan ancaman akan menyebarkan foto bugilnya ke internet.
Karena tak tahan dengan ancaman pelaku, JM akhirnya memberanikan diri melaporkan penipuan dan pengancaman tersebut ke Polda Sumsel.
Direktur Reskrimsus Polda Sumsel Zulkarnain melalui Kasubdit V Siber Kompol Adhi Setyawan mengungkapkan, dari laporan korban, pihaknya melakukan penyelidikan dan melacak keberadaan tersangka.
“Dari pengakuan pelaku, tidak hanya satu korbannya namun cukup banyak. Ada banyak bukti foto-foto bugil korban lainnya di telepon genggam pelaku yang kami sita,” ujarnya. (*/807)