JAKARTA | patrolipost.com – Presiden Joko Widodo menggelar rapat terbatas bersama sejumlah menteri terkait di Kantor Presiden, Jakarta Pusat, Selasa (13/8). Rapat terbatas membahas persiapan Indonesia dalam mengikuti Dubai Expo 2020.
“Yang sering saya sampaikan, jangan sampai kita salah pilih lokasi. Misalnya di belakang, atau malah dekat toilet, misalnya. Kalau seperti itu tidak usah ikut saja, malah malu. Kita ingin membangun sebuah trust, membangun sebuah kepercayaan, membangun sebuah image, tapi kita tidak dapat apa-apa,” kata Jokowi.
Kondisi tersebut sangat merugikan posisi stan Indonesia saat itu. Namun akhirnya Pemerintah bekerja sama dengan pihak swasta secara gotong royong dan kerja keras sehingga dapat mengubah kondisi tersebut menjadi cerita sukses bagi Indonesia.
Seharusnya hal itu tidak perlu terjadi. Andai semua pihak mau mengambil hikmah dari pengalaman pada World Expo 2010 di Shanghai, China, dimana saat itu persiapan sangat matang dan didukung penuh oleh Pemerintah dan swasta.
Jokowi menginginkan agar semua perwakilan kementerian hingga BUMN yang ikut dalam kegiatan itu mampu memaksimalkan Dubai Expo 2020. Harapannya, event terbesar ini mampu menarik investasi dan perdagangan bagi Indonesia.
Belajar dari Shanghai Expo 2010
Dalam Shanghai China Expo 2010, Indonesia tampil habis-habisan. Indonesia tidak saja membawa rombongan pelaku bisnis, tapi juga rombongan kesenian dan budaya.
Beberapa produk Indonesia yang memiliki merek yang cukup dikenal di Indonesia maupun di kawasan Asia juga turut berpartisipasi mempromosikan produk mereka agar semakin dikenal di pasar China dan global. Di antaranya Teh Sosro, Bir Bintang, Kacang Garuda, kopi Kapal Api, kopi Luwak, krupuk dan produk perikanan merek Fina, produk makanan dari Mayora, serta kecap ABC.
Seperti negara-negara lainnya, Promosi Nation Branding merupakan salah satu tujuan utama partisipasi Indonesia mengingat dalam enam bulan penyelenggaraannya panitia Shanghai Expo mentargetkan lebih dari 70 juta jumlah pengunjung baik, dari dalam negeri Cina maupun seluruh dunia. (pp-02)