Jurnalis Lokal dan Pejabat Layanan Penyelamatan Beserta 30 Warga Gaza Tewas Akibat Serangan Israel

asap mengepul
Pemandangan yang biasa terjadi di Gaza, asap mengepul setelah dibombardir Israel. (ist)

KAIRO | patrolipost.com – Serangan militer Israel menewaskan sedikitnya 30 warga Palestina di seluruh Jalur Gaza pada hari Minggu (26/5/2025), termasuk seorang pejabat senior layanan penyelamatan dan seorang jurnalis, kata otoritas kesehatan setempat.

Menurut laporan Reuters yang mengutip petugas medis setempat, kematian terbaru dalam serangan Israel tersebut diakibatkan oleh serangan terpisah di Khan Younis di Selatan, Jabalia di Utara, dan Nuseirat di Jalur Gaza tengah.

Bacaan Lainnya

Di Jabalia, mereka mengatakan jurnalis lokal Hassan Majdi Abu Warda dan beberapa anggota keluarga tewas oleh serangan udara yang menghantam rumahnya pada hari Minggu sebelumnya.

Serangan udara lainnya di Nuseirat menewaskan Ashraf Abu Nar, seorang pejabat senior di layanan darurat sipil wilayah tersebut, dan istrinya di rumah mereka.

Kantor media pemerintah Gaza yang dikelola Hamas mengatakan bahwa kematian Abu Warda meningkatkan jumlah jurnalis Palestina yang tewas di Gaza sejak Oktober 2023 menjadi 220 orang.

Militer Israel mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa kepala staf Eyal Zamir mengunjungi pasukan di Khan Younis pada hari Minggu, memberi tahu mereka bahwa “ini bukanlah perang tanpa akhir” dan bahwa Hamas telah kehilangan sebagian besar asetnya, termasuk komando dan kendalinya.

“Kami akan mengerahkan setiap alat yang kami miliki untuk membawa pulang para sandera, membubarkan Hamas dan membubarkan kekuasaannya,” kata Zamir.

Komite Internasional Palang Merah ICRC mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa dua stafnya, Ibrahim Eid dan Ahmad Abu Hilal telah tewas dalam sebuah serangan terhadap sebuah rumah di Khan Younis pada hari Sabtu (24/5/2025).

“Pembunuhan mereka menunjukkan jumlah korban tewas warga sipil yang tidak dapat ditoleransi di Gaza. ICRC menegaskan kembali seruannya yang mendesak untuk gencatan senjata dan untuk menghormati dan melindungi warga sipil, termasuk personel medis, bantuan kemanusiaan, dan pertahanan sipil,” pernyataan ICRC.

Dalam pernyataan terpisah, kantor media Gaza mengatakan pasukan Israel menguasai 77% Jalur Gaza, baik melalui pasukan darat atau perintah evakuasi dan pemboman yang membuat penduduk menjauh dari rumah mereka.

Sayap bersenjata Hamas dan Jihad Islam mengatakan dalam pernyataan terpisah pada hari Minggu bahwa para pejuang melakukan beberapa penyergapan dan serangan menggunakan bom dan roket anti-tank terhadap pasukan Israel yang beroperasi di beberapa wilayah di seluruh Gaza.

Pada hari Jumat, militer Israel mengatakan telah melakukan lebih banyak serangan di Gaza, yang mengenai 75 target termasuk fasilitas penyimpanan senjata dan peluncur roket.

Israel melancarkan perang udara dan darat di Gaza setelah serangan lintas batas militan Hamas pada 7 Oktober 2023, yang menewaskan 1.200 orang menurut penghitungan Israel dengan 251 sandera diculik ke Gaza.

Konflik tersebut telah menewaskan lebih dari 53.900 warga Palestina, menurut otoritas kesehatan Gaza, dan menghancurkan jalur pantai tersebut. Kelompok bantuan mengatakan tanda-tanda kekurangan gizi parah tersebar luas. (pp04)

Pos terkait