BANGLI | patrolipost.com – Angka kasus gigitan anjing di Kabuaten Bangli, Bali terbilang cukup tinggi. Mengacu data di Dinas Kesehatan Bangli hingga peterngahan bulan Mei 2022 tercatat 1.093 kasus gigitan anjing. Namun demikian Dinas Kesehatan Bangli memastikan ketersediaan vaksin anti rabies (VAR) masih memadai.
Kepala Diskes Bangli dr I Nyoman Arsana mengatakan estimasi jumlah kasus gigitan anjing rata-rata 230 kasus per bulan. Hingga pertengahan bulan Mei tercatat 1.093 kasus, dan kasus anjing positif rabies sebanyak 43 kasus.
Sementara untuk wilayah atau lokasi kasus, kata Direktur asal Desa Songan ini tersebar di 33 desa di empat kecamatan. Untuk di Kecamatan Bangli 10 kasus, Kecamatan Susut 11 kasus, Kecamatan Tembuku ada 8 kasus dan 14 kasus di Kecamatan Kintamani.
”Dari 43 kasus itu didominasi korbannya masih anak-anak,” jelasnya. Senin (23/5/2022).
Mantan Direktur RSU Bangli ini menambahkan untuk penanganan kasus gigitan anjing telah disiapkan VAR maupun serum anti rabies (SAR). Untuk ketersediaan VAR masih memadai. Stok yang tersedia di Dinas Kesehatan 110 vial. Sedangkan untuk layanan Puskesmas dan RSU Bangli rata-rata ada 20 vial. “Besok kami datangkan lagi 500 vial. Sedangkan untuk SAR ada beberapa vial,” ungkapnya.
Sebut dr Arsana untuk ketersedian SAR terbatas, jika diperlukan maka dilakukan pengajuan ke provinsi. Mengingat stok SAR berada di provinsi. SAR diberikan setelah melalui uji LAB pada anjing yang menggigit. “Untuk memastikan anjing positif rabies dilakukan pengambilan sampel berupa otak anjing. Sampel diuji ke Balai Besar Viteriner (BB-Pvet),” tegasnya.
Menurutnya seberapa banyak vaksin yang disiapkan tidak akan berarti jika kasus tidak ditangani dari hulu. Maka itu pihaknya mengimbau masyarakat untuk melakukan vaksinasi terhadap anjing peliharaan. Selain itu menghindari gigitan anjing dan jika menjadi korban gigitan agar segera membersihkan bekas gigitan dengan sabun dan air mengalir. Selanjutnya mendatangi layanan kesehatan untuk dapat penanganan lebih lanjut.
”Perlu dukungan dan juga kepedulian dari masyarakat agar bisa menekan kasus yang terjadi. Semisal tidak meliarkan anjing peliharaannya dan juga rutin lakukan vaksin rabies. (750)