DENPASAR | patrolipost.com – Siswa/ pelajar merupakan agen keamanan bagi dirinya sendiri dan lingkungan. Hal itu disampaikan Kapolsek Denpasar Utara saat melaksanakan Jumat Curhat, di SMA Negeri 7 Denpasar Desa Dangin Puri Kangin Kecamatan Denpasar Utara, Jumat (24/2/23) pagi.
Polsek Denpasar Utara menggelar kegiatan Jumat Curhat, yang merupakan Program Prioritas Kapolri untuk mendengarkan langsung, kritik, saran, pendapat, dan curhatan masyarakat kepada Polri. Kali ini Polsek Denpasar Utara ingin mendengarkan langsung keluh kesah siswa/ pelajar di SMA Negeri 7 Denpasar kepada Polri.
Kapolsek Denpasar Utara Iptu I Putu Carlos Dolesgit SH MH didampingi Kanit Binmas Polsek Denpasar Utara dan Kepala SMA Negeri 7 Denpasar, di hadapan siswa SMA Negeri 7 Denpasar mengatakan, bahwa siswa/ pelajar sebagai generasi milenial. Siswa merupakan agen keamanan bagi dirinya sendiri dan lingkungan, polisi bagi keluarga dan dirinya, peka terhadap lingkungan, contoh tertib lalu lintas, tidak menggunakan knalpot brong di kendaraannya yang menimbulkan polusi suara.
Selain itu siswa menggunakan helm ketika berkendara sepeda motor, memiliki SIM, sebagai panutan pengguna sosial media yang bijak, sehingga apa perbuatan positif dan contoh baik yang ditunjukkan siswa/ pelajar milenial menjadi harapan kemajuan masa depan masyarakat Indonesia.
Siswa SMA Negeri 7 Denpasar yang hadir pada Jumat Curhat tersebut, lantas mengungkapkan curhatannya kepada Polri. Diawali dari Pande Made Maheswari (Kelas X/8) yang menyampaikan harapan besarnya kepada Polri untuk tetap menegakkan hukum kepada pelajar/anak – anak yang melanggar, kemudian ada pertanyaan dari Sony Darmawan (Kelas XII IPS 2) yang menanyakan apakah siswa boleh mengendarai sepeda motor untuk pergi ke sekolah.
Berikutnya pertanyaan dari Yunda Bintang Narianti (XII IPA 1), kenapa saat test masuk Polri, pendaftar wanita harus benar – benar dicek teliti sangat detail, sedangkan pendaftar Laki – laki tidak sedetail seperti peserta wanita. Agus Aditiya (XI IPA 1) juga tak kalah semangat untuk bertanya, kenapa teror dan teroris itu sampai terjadi, apakah tidak ada pencegahan dari Polri.
Atas pertanyaan – pertanyaan dari siswa SMA Negeri 7 Denpasar tersebut, Iptu Carlos Dolesgit dengan senyum gembira menanggapinya. Menurutnya pelaku kejahatan/ pelanggar pidana saat ini berdasarkan data yang ada, banyak didominasi oleh pelajar/ siswa/ anak – anak di bawah umur. Untuk itu Polri mengingatkan agar siswa taat hukm, dan Polri tegas menegakkan hukum kepada para pelanggar hukum.
Terkait siswa boleh mengendarai sepeda motor, Kapolsek mengingatkan harus memiliki SIM, memakai helm SNI, dan sepeda motor sesuai aturan yang berlaku. Perlu dijelaskan bahwa Anggota Polri itu harus sehat jasmani dan rohani, maka dari itu pendaftar pria maupun wanita akan tetap dilaksanakan tes fisik, kesehatan ataupun tes yang lain. Jadi Tim penilai akan melakukan tes atau pengecekan dengan standar dan kompetensi yang sama baik pria dan wanita.
“Perlu siswa ketahui, bahwa dalam hal penanganan teror dan terorisme, Polri telah melakukan tindakan deteksi dan pencegahan, dan itu juga perlu dukungan semua pihak, termasuk adik – adik siswa. Dalam kesempatan yang baik ini, Polri mengajak adik – adik bisa menjadi Polisi bagi dirinya sendiri dan keluarga, dengan cara peka terhadap situasi dan memiliki sence of crisis di lingkungan rumah maupun sekolah,” paparnya.
Di Akhir Jumat Curhat, Kapolsek Denpasar Utara memberikan gift away hadiah kepada pemenang quiz, yang dapat menjawab pertanyaan Kapolsek, yaitu tiga buah helm SNI kepada siswa atas nama Pande Made Maheswari, Sony Darmawan, dan Made Adi Yoga Tama, dan dua buah SIM kepada Yunda Bintang Narianti dan Agus Aditiya.
Tak lupa Kapolsek mengucapkan terima kasih dan berpesan agar adik – adik siswa tertib berkendara di jalan raya. “Adik – adik siswa ini merupakan penerus bangsa, jadilah siswa yang baik dan cerdas, Polri membutuhkanmu, Dados Bhayangkara Sane Mawiguna,” kata Carlos. (hms)