Keberadaan Sentra IKM Bambu Bisa Tingkat Produktifitas Perajin

peletakan batu pertama
Peletakan batu pertama pembangunan gedung Sentra IKM Bambu di Banjar Kayuambua, Desa Tiga Kecamatan Susut. (ist)

BANGLI | patrolipost.com – Keberadaan Sentra Industri Kecil Menengah (IKM) Bambu di Banjar Kayuambua, Desa Tiga, Kecamatan Susut ke depannya bisa meningkatkan kualitas dan produktifitas para perajin bambu di Kabupaten Bangli. Hal tersebut diutarakan Wakil Bupati Bangli I Wayan Diar saat acara ground breaking pembangunan gedung IMK Bambu, Kamis (11/7/2024).

Kata Wayan Diar dibangunnya gedung IKM Bambu yang didanai dari DAK Kementerian Perdagangan membuktikan kerja keras dan kebersamaan dari seluruh steakholder yang didasari jengah membangun Bangli. Pihaknya berharap pembanguan gedung ini bisa berjalan lancar  sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.

”Setelah jadi pembangunan gedung ini nantinya betul-betul bisa dimanfaatkan masyarakat terutama para perajin bambu di Bangli,” ujar Wayan Diar.

Wakil Bupati asal Desa Belantih, Kintamani ini mengharapkan, ke depannya keberadaan gedung ini bisa meningkatkan produktifitas, kualitas dan variasi, sehingga kerajinan yang keluar dari sentra bambu ini bisa diminati masyarakat dan bisa bersaing di pasaran regional maupun internasional.

Lanjut Wayan Diar dibangunnya gedung ini di Kecamatan Susut karena melihat potensi yang mana perajin bambu di Bangli paling banyak ada di Kecamatan Susut.

“Kami tegaskan kepada OPD terkait untuk bisa memfasilitasi para perajin bambu,” ujar Wayan Diar.

Sementara Kadisperindag Bangli I Wayan Gunawan mengatakan kegiatan hari ini adalah ground breaking pembanguan gedung IKM Bambu. Untuk kegiatan sudah tanda tangan kontrak pada tanggal 13 Juni 2024 lalu.

”Sesuai dengan kepercayaan, kami juga telah melaksanakan upacara ngeruak minggu kemarin,” jelasnya.

Pembangunan gedung IKM memanfaatkan anggaran dari DAK sebesar hampir Rp 8 miliar. Dari anggaran sebanyak itu ada 3 item pokok pekerjaan yakni satu pembangunan fisik dan kedua pengadaan sarana prasarana seperti pengadaan mesin, meubeler dan ketiga berupa kegiatan non fisik berupa pemberdayaan.

Pihaknya berharap keberadaan gedung ini nantinya para perajin bisa mengelola bambu dengan baik sehingga memilik daya jual yang lebih tinggi.

“Proses pengerjaan selama 180 hari kalender dan paling lambat pembangunan kelar tanggal 7 Desember 2024,” kata Wayan Gunawan. (750)

Pos terkait