BANGLI | patrolipost.com – Kegiatan vaksinasi Covid-19 menyasar warga binaan pemasyarakatan (WBP) Lapas Narkotika Klas II A Bangli. Vaksinasi menyasar seluruh WBP baik yang bersatus warga negara Indonesia (WNI) juga menyasar WBP warga negara asing (WNA), Selasa (13/7/2021).
Kasi Binadik Lapas Narkotika Klas II A Bangli, Agus Setiawan mengatakan sebelumnya telah dilakukan vaksinasi bagi petugas Lapas Narkotika. Kini dilanjutkan kegiatan vaksinasi bagi WBP. Sejatinya ada 608 orang WBP di Lapas Narkotika, namun vaksinasi tidak dapat dilakukan secara 100 persen. Hal tersebut karena ada WBP yang memiliki penyakit bawaan.
“Dari jumlah 608 orang, ada 25 orang yang tidak diikutkan dalam vaksinasi karena memiliki penyakit bawaan,” ujarnya, ditemui di sela-sela kegiatan vaksinasi.
WBP yang mengikuti kegiatan vaksinasi tidak hanya WNI namun juga WNA. Kata Agus Setiawan, ada 16 orang WNA yang menjalani masa pidana di Lapas Narkotika Bangli. WNA tersebut dari Amerika, Rusia, Prancis, Rusia, Afrika Selatan dan Malaysia.
Agus Setiawan mengungkapkan pelaksanaan vaksinasi berjalan lancar. Untuk vaksinasi menggandeng Dinas Kesehatan Bangli. Sebanyak 12 orang petugas dari Diskes turun lakukan vaksinasi.
“Vaksinasi diterget tuntas dalam sehari. Namun bila ada yang ditunda tentu akan dijadwalkan kembali. Dari Dinas Kesehatan telah menyiapkan 600 dosis vaksin,” sebutnya.
Disinggung upaya pencegahan penyebaran Covid-19 di lingkungan Lapas Narkotika, kata Agus Setiawan, telah dilakukan berbagai langkah, yakni penyemprotan disinfektan secara rutin. Pemberian vitamin dan obat bagi WBP guna menjaga imun. Selain itu dilakukan rapid test maupun rapid antigen secara berkala.
“Bila ada yang mengeluh sakit, maka kami langsung lakukan pemeriksaan lewat rapid test atau rapid antigen,” ujarnya.
Sementara soal jadwal besuk keluarga, Agus Setiawan mengatakan sejak tahun lalu kegiatan besukan ditiadakan. Hal tersebut untuk mengurangi interaksi. Namun Lapas menyiapkan layanan video call, sehingga komunikasi WBP dan keluarga tetap berjalan.
“Kami siapkan layanan video call, jadi mereka tetap bisa berkomunikasi dengan keluarga. Tapi pelaksanaan tetap dalam pengawasan petugas. Bagi keluarga yang ingin menitipkan makanan bisa melalui layanan drive thru yang dilayani petugas kami,” jelasnya.
Di sisi lain salah seorang WBP inisial AW mengaku menyambut baik layanan vaksinasi bagi WBP. Begitu WBP menyelesaikan masa pidana tidak khawatir bila kembali ke masyarakat.
“Sekarang kami sudah divaksin, begitu keluar nanti tidak perlu khawatir lagi. Kami tentu bersyukur ada program vaksin , jika keluar nanti tentu ribet lagi soal urusan vaksin,” kata mantan anggota Polri ini. (750)