BANGLI | patrolipost.com – Pembersihan material longsor yang menutup akses jalan dari Desa Buahan menuju Desa Trunyan, Kecamatan Kintamani, Bangli, Bali sudah rampung dikerjakan. Namun akses jalan masih ditutup karena kerap terjadi longsor susulan terutama di titik 1, tepatnya perbatasan antara Desa Abang Batudingding dengan Desa Buahan.
Kabid Bina Marga Dinas Perkerjaan Umum Penataan Ruang Perumahan dan Kawasan Permukiman (PUPR Perkim) I Wayan Lega Suprapta mengatakan, imbas dari gempa yang terjadi pada Sabtu kemarin mengakibatkan terjadi longsor di 13 titik ruas jalan Buahan-Trunyan. Upaya evakuasi material longsor yang menutup ruas jalan sepanjang 6 kilometer tersebut melibatkan pihak TNI/Polri, BPBD dan Dinas PUPR Perkim Bangli.
”Beberapa alat berat diturunkan untuk mengevakuasi material longsor berupa tanah dan bebatuan,” sebutnya, Selasa (19/10/2021).
Kata Wayan Lega, proses evakuasi memang membutuhkan waktu, selain karena di tiga titik volume longsor besar juga karena kerap terjadi longsor susulan.
”Lokasi tanah memang masih labil, jika kondisi tidak mendukung proses evakuasi dihentikan,” sebutnya.
Lanjut Wayan Lega, setelah dua hari proses evakuasi akses jalan sejatinya sudah bisa dilewati kendaraan. Namun karena kembali terjadi longsor di titik 1, akses jalan ditutup lagi.
”Sejatinya proses pembersihan sudah kelar, tapi karena kembali terjadi longsor di titik 1, petugas dari TNI/Polri terpaksa menutup akses jalan,” jelasnya.
Disinggung terkait perbaikan badan jalan yang hancur, kata Lega Suprapto, kerusakan badan jalan terjadi di 13 titik, sedangkan untuk proses perbaikan menunggu kondisi aman.
“Nanti badan jalan yang pecah akibat timbunan material longsor akan diperbaiki,” sebutnya.
Di sisi lain Kapolres Bangli AKBP Gusti Agung Dhana Aryawan mengatakan, akses jalan ke Trunyan memang masih ditutup. Pasalnya, kerap terjadi longsor susulan terutama di titik 1.
”Karena kerap terjadi longsor susulan dan mempertimbangkan faktor keselamatan, akses jalan kami tutup sementara,” ujar mantan Kapolres Mappi Papua ini.
Disamping itu Kapolres AKBP Agung Dhana Aryawan menambahkan, di beberpa titik akan dipasang rambu peringatan.
Sementara salah seorang warga asal Desa Abang Batudiding, Wayan Partini mengaku masih trauma menyeberang lewat darat, sebab longsor susulan masih kerap terjadi.
”Saya masih trauma untuk beraktifitas lewat darat, saya pilih menyeberang lewat danau dengan boat,” sebutnya. (750)