BANGLI | patrolipost.com – Sungguh tragis nasib yang dialami Made Tangsi. Pria asal Banjar Mesahan, Desa Selulung, Kecamatan Kintamani ini tewas setelah diseruduk sapi liar. Peristiwa tragis tersebut terjadi pada Rabu (11/6/2025) sekira pukul 21.15 Wita.
Informasi yang berhasil dihimpun kejadian berawal saat korban sekira pukul 08.00 Wita meninggalkan rumah pergi ke lahan kebun untuk memberi pakan ternak sapi.
Sekira pukul 18.00 Wita istri korban yakni Ni Made Serimin tidak menemukan suaminya di rumah. Biasanya korban paling lambat pukul 16.00 Wita sudah pulang dari kebun. Karena merasa khawatir korban mengalami sesuatu, lantas Ni Made Serimin mencari di sekitar rumah dan menanyakan kepada tetangganya, namun tidak ada yang mengetahui keberadaan korban.
Selanjutnya, Ni Made Serimin bersama Wayan Kariawan menemukan korban sudah dalam keadaan meninggal dunia, dengan posisi terlentang menengadah. Di beberapa bagian tubuh korban terdapat luka-luka. Di sekitar tempat penemuan tubuh korban, juga ditemukan jejak-jejak kaki sapi, sehingga para saksi menduga bahwa korban meninggal akibat diserang/diseruduk oleh sapi jantan liar, milik Desa Adat Selulung, yang sedang birahi. Apalagi diketahui jika di wilayah Desa Adat Selulung, memang terdapat sekitar 25 ekor sapi jantan yang sengaja dilepas (liar).
Kapolsek Kintamani Kompol i Nengah Sukerna saat dikonfirmasi membenarkan adanya kejadian tersebut. ”Mendapat laporan warga, anggota dari Polsek Kintamani langsung turun ke lokasi kejadian,” ujarnya.
Dari hasil olah TKP, kata Kompol Sukerna petugas menemukan bekas pijakan kaki hewan (sapi) dan di sebelah Timur dari lokasi penemuan korban didapati sapi liar yang sedang berkumpul dengan betina milik korban di sebuah kandang.
Sementara dari hasil pemeriksaan luar terhadap tubuh korban yang dilakukan oleh Bidan Pustu Selulung (Puskesmas Kintamani III) korban mengalami luka terbuka pada leher kiri, luka robek pada paha kanan, luka terbuka pada paha kiri dan retak tulang rusuk belakang bagian punggung kanan serta luka robek pada betis kiri.
Menurut Kompol Sukerna atas kejadian tersebut pihak keluarga menerima peristiwa kematian korban sebagai sebuah musibah. Mereka tidak akan melanjutkan ke proses hukum, dan bersedia menandatangani surat pernyataan.
Disamping itu dari hasil paruman Desa Adat Selulung, sapi yang diduga melakukan penyerangan yang mengakibatkan korban meninggal dunia, akan ditangkap selanjutnya dijual. (750)