DENPASAR | patrolipost.com – Restoran Massimo Bali kembali menggelar event Miss Italian Masterchef Competition tahun 2021. Secara reguler agenda tahunan ini telah memasuki tahun keempat. Event di tengah pandemi ini dilakukan secara terbatas dengan peserta berjumlah 3 orang.
Massimo Sacco, pemilik restoran menjelaskan, tiga peserta berasal dari sekolah perhotelan yang ada di Bali. Mereka berkompetisi mengolah masakan khas Italia dari bahan-bahan yang telah disiapkan oleh panitia.
“Ini sebagai dukungan kami kepada para pelajar. Panitia menyediakan hadiah uang tunai total sejumlah Rp 10 juta yang akan menjadi semacam beasiswa untuk pendidikan mereka,” kata Massimo, Rabu (7/4/2021).
Disebutkan, setiap peserta membuat jenis masakan yang akan dinilai oleh juri. Ada tiga jenis menu yang diolah oleh peserta yakni, Fettucine Alla Boscaiola, Fettucine Con Salsa dan Angel Hair All’ Arrabbiata. Jenis kuliner itu menjadi menu utama di Massimo Restaurant.
Hasil kreasi para peserta disajikan kepada sejumlah pengunjung restoran. Disitu, penilaian dilakukan dengan memberikan satu hingga tiga poin untuk masakan yang dinilai mewakili selera pengunjung restoran.
“Peserta yang mendapatkan poin terbanyak akan terpilih sebagai juara pertama,” kata pemilik restoran di Jalan Tamblingan, Sanur, Denpasar ini.
Tiga peserta yang mengikuti kompetisi masing-masing, Ni Kadek Mulyani dengan poin tertinggi yakni 42 bola, disusul oleh Putu Yulia Pratiwi dengan 24 bola dan Ni Luh Putu Sita Wardani dengan perolehan 22 bola.
Dari hasil perolehan poin Ni Kadek Mulyani dinobatkan menjadi Juara pertama Miss Italian Masterchef Massimo dengan hadiah sebesar Rp.5 juta rupian. Sementara untuk juara ke dua Rp 3 juta rupian dan juara ke tiga mendapat Rp 2 juta rupiah.
Pelaksanaan event tersebut, kata Massimo, dilakukan dengan menerapkan Protokol Kesehatan. Jarak duduk antar pengunjung diatur sesuai Prokes di tengah pandemi. Semua staf wajib mengenakan masker dan disediakan hand sanitizer.
“Kami di sini juga telah mengikuti vaksinasi Covid-19. Sanur adalah salah satu area green zone untuk pariwisata yang akan segera dibuka, kami harus mempersiapkan dengan baik,” kata Massimo.
Sementara menurut Kadek Mulyani, sebagai pemenang pertama cara mengolah masakannya sangat simple namun harus memasak dengan telaten, teliti, rapi dan kompeten.
“Kita harus bisa mengkombinasikan antara taste hidangan dan dari porsionnya itu,” jelas Kadek Mulyani. (pp03)