DENPASAR | patrolipost.com – Kasus laporan pelecehan terhadap perempuan Bali oleh seorang bernama Lisa Marlina melalui akun Twitter terus berlanjut. Sebagai pelapor, Ni Luh Djelantik memenuhi panggilan penyidik Dit Reskrimsus Polda Bali, Senin (29/7) siang.
Ni Luh didampingi pengacaranya, Daniar Trisasongko mengatakan, ia ingin laporannya atas kasus pelecehan terhadap perempuan Bali ini ditangani sesuai hukum berlaku. Kendati terlapor Lisa Marlina sempat mengirimkan pesan WhatsApp bernada minta maaf kepadanya.
Dalam agenda BAP pukul 14.17 Wita tersebut, selain menjawab 10 pertanyaan dari penyidik, Ni Luh juga telah menyodorkan dua nama saksi yang diakuinya mengetahui kejadian tersebut. Maksudnya adalah kedua saksi tersebut mengetahui langsung terlapor Lina menuliskan dan memosting kalimat bernada pelecehan tersebut di akun Twitternya. Rencananya hari ini, Selasa (30/7) kedua saksi akan dimintai keterangan di Mapolda Bali.
“Saya sempat berjumpa dengan Kasubdit Bu Ayu. Dia mengatakan kemungkinan besar setelah saksi, akan dipanggil yang bersangkutan (Lisa Marlina) ke Polda Bali,” tuturnya.
Sementara itu Ni Luh menyampaikan bahwa terlapor menyampaikan permintaan maaf melalui pesan WhatsApp. Dan sempat enam kali menelepon dirinya. Namun telepon tersebut tidak diangkat lantaran masih sibuk dengan urusannya yang lain. Pun terlapor juga meminta tolong saudaranya dan menghubungi Ni Luh untuk menyampaikan pesan yang sama.
Ni Luh juga mengungkapkan sempat menerima pesan ancaman melalui nomor telepon diduga menggunakan nomor palsu berkode +60 17-451 XXXX. Pesan tersebut berbunyi: “Kamu seperti babi ya Anjing kamu itu kalau aku dapat kamu Aku bunuh kamu.” Pesan tersebut diterimanya pada Minggu (21/7) pukul 23.51 Wita.
Disinggung apakah ada kaitannya dengan pelaporan tersebut, Ni Luh mengaku tidak bisa memastikan lantaran tidak tau. Hanya saja terkait waktunya memang bersamaan. Esok harinya usai Ni Luh memposting ancaman tersebut. Terlapor Lisa langsung mengirimkan pesan bahwa ancaman tersebut bukan darinya.
Sebelumnya, 20 Juli 2019 Lisa Marlina menuliskan di akun Twitternya: “Di Bali itu ga ada pelecehan sexual karena kl dilecehkan ya seneng2 aja, mau menyalurkan hasrat pun gampang karena pelacur dan pelacuran nya available setiap jengkal, modal sedikit dapat. Jadi ga aka nada yg dilaporin lah.”