BANGLI | patrolipost.com – Beberapa orang tua siswa mendatangi SMPN 1 Bangli, Jumat (4/9/2020). Kehadiran orang tua siswa mempertanyakan surat pernyataan berkaitan dengan pembelajaran tatap muka.
Salah satu orang tua siswa, Agung Dinata mengaku diminta untuk membuat surat pernyataan yang mana mengizinkan anak untuk mengikuti proses pembelajaran secara tatap muka. Kemudian format surat pernyataan diberikan oleh pihak sekolah.
“Format surat kami terima kemarin. Kemudian diminta untuk mengumpulkan ke sekolah,” jelasnya, Jumat (4/9/2020).
Kata Agung Dinata tentu yang menjadi pertanyaan dalam surat tersebut yakni jika orang tua siap bertanggung jawab atas pernyataan tersebut.
Sementara orang tua lainnya menyatakan kekhawatiran bila orang tua harus menyetorkan surat pernyataan mengizinkan anak mengikuti pembelajaran secara tatap muka. Jangan sampai surat ini dijadikan patokan untuk belajar tatap muka sementara kondisi belum memungkinkan.
“Kami harapkan ada rekomendasi dulu dari instansi terkait bahwasanya pembelajaran tatap muka sudah dapat dijalankan. Setelah itu baru minta persetujuan orang tua siswa. Kami tidak ingin karena banyak yang menyetorkan surat pernyataan malah dijadikan alasan untuk belajar dengan tatap muka,” ungkapnya.
Pembelajaran tatap muka harus berpedoman pada keputusan bersama empat menteri. Pihaknya mengaku tidak akan menyetorkan surat pernyataan tersebut hingga ada rekomendasi dari instansi terkait untuk pembelajaran tatap muka.
Sementara itu Waka Kurikulum SMPN 1 Bangli, Wayan Agus Adi Wiguna menjelaskan jika surat pernyataan ini sebagai langkah untuk mengetahui respon orang tua siswa. Selain itu sebagai bahan evaluasi. Disebutkan format diterima dari Dinas Pendidikan. Kemudian orang tua siswa tidak diharuskan untuk menyetorkan surat pernyataan tersebut.
Dijelaskan pula bahwa untuk pembelajaran tatap muka menunggu keputusan pemerintah daerah.
“Tentu kami mengikuti keputusan pemerintah. Jika memang belum diterapkan pembelajaran tatap muka tentu kami tetap laksanakan daring,” jelasnya.
Disinggung terkait kesiapan SMPN 1 Bangli untuk pembelajaran tatap muka, disampaikan bahwa sarana prasana pendukung telah disiapkan seperti fasilitas cuci tangan. Sedang untuk teknis pembelajaran bahwa kegiatan belajar diikuti 50 persen siswa. Sehingga pembelajaran dilakukan secara bergantian.
Selain itu untuk jam belajar juga diatur yakni 2,5 jam. Meski begitu siswa akan mengikuti pembelajaran secara daring.
“Tatap muka untuk memantapkan materi yang diberikan secara daring,” sebutnya.(750)