DENPASAR | patrolipost.com – Pembangunan Pasar Rakyat Tematik Wisata di Ubud terus disosialisasikan kepada masyarakat. Pasar tradisional Ubud itu menjadi proyek percontohan pembangunan pasar wisata di Indonesia.
Sub Koordinator Rencana dan Program Biro Kementerian Perdagangan Anggie Tri Utami menjelaskan, ekosistem wisata di Gianyar sangat mendukung keberadaan pasar wisata tersebut.
“Selain pengunjung bisa melakukan transaksi jual beli, pengunjung juga dapat merasakan pengalaman wisata,” kata Anggi dalam sosialisasi pembangunan pasar tematik, Jumat, 16 Desember 2022.
Pasar Ubud yang sedang direvitalisasi itu juga digadang-gadang bakal menjadi hub untuk ekspor produk kerajinan hingga kuliner yang ada di Bali. Anggi Tri Utami secara virtual dari Jakarta mengatakan, revitalisasi Pasar Ubud dilakukan untuk membangkitkan perekonomian yang terpuruk akibat pandemi.
“Potensi Pasar Ubud ini sangat penting untuk ekosistem. Karena memasok kebutuhan hotel dan juga restoran yang ada di sekitar wilayah pasar ini. Untuk produk yang ditawarkan para pedagang saya harap berkelas premium, sehingga bisa diekspor dan menarik minat pangsa pasar luar negeri,” ujarnya.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, mulai dari proses pembuatan produk yang higienis, ramah lingkungan, kemasan yang menarik, hingga branding Ubud.
“Jadi bahan yang digunakan menggunakan bahan lokal dengan aspek global,” jelas Anggi.
Sementara, Kepala Disperindag Provinsi Bali Wayan Jarta melalui Kabid Perdagangan Dalam Negeri I Nyoman Tangkas Sugiharta menyampaikan, pasar tematik ini diharapkan mampu mendukung penguatan destinasi wisata prioritas dan sentra pasar di Bali.
“Jadi kami ditunjuk oleh pusat untuk melakukan revitalisasi agar Pasar Ubud ini menata lebih baik dan lebih nyaman tanpa harus menghilangkan ciri khasnya dalam upaya mendukung Ekonomi Kerthi Bali,” kata Nyoman Tangkas.
Menurutnya, pasar ini tidak saja dikunjungi masyarakat, akan tetapi juga dikunjungi wisatawan mancanegara, sehingga dilakukan revitalisasi agar lebih bersih, nyaman, aman dan layak dikunjungi wisatawan.
“Tujuannya untuk memberikan kepada pengunjung pelayanan yang lebih bagus,” tandasnya.
Dia menambahkan, revitalisasi pasar ini nantinya didorong agar menjadi pasar yang ber-SNI.
“Kami sudah fasilitasi pasar di Bali yang sudah ber-SNI, yaitu Pasar Blahkiuh, Kabupaten Badung. Sudah keluar sertifikatnya dengan pasar tipe C. Tujuannya bagaimana pasar itu pelayanan, kebersihannya lebih bagus dan dapat dipertahankan,” jelasnya. (pp03)