Pasca Penetapan DCT, DPD Golkar Buleleng Siap ‘Tarung’

ketua dpd golkar
Ketua DPD Golkar Buleleng Ida Gede Komang Kresna Budi. (cha)

SINGARAJA | patrolipost.com – Komisi Pemilihan Umum (KUP) Buleleng telah menetapkan sebanyak 429 calon anggota legislatif (Caleg) DPRD Buleleng, Jumat (3/11/2023). Penetapan Daftar Calon Tetap (DCT) tersebut dilakukan melalui  rapat dengan unsur Parpol sebanyak 16 partai politik (parpol)  yang dipastikan akan mengikuti Pemilu 2024 mendatang.

Dalam rinciannya 429 caleg dalam DCT itu terdiri dari Partai PKB sebanyak 37 orang, Gerindra 45 orang, PDI Perjuangan 45 orang, Golkar 45 orang, NasDem 45 orang, Partai Buruh 12 orang, Gelora Indonesia 10 orang, PKS 21 orang, PKN 28 orang, Hanura 37 orang, PAN 4 orang, Demokrat 45 orang, PSI 20 orang, Perindo 25 orang, PPP 9 orang dan Umat 1 orang.

Menyikapi penetapan DCT itu Ketua DPD Partai Golkar Buleleng Ida Gede Komang Kresna Budi mengaku telah menyiapkan seluruh kadernya untuk memenangkan perhelatan tersebut. Bahkan di setiap daerah pemilihan (Dapil) ia telah menempatkan para caleg dengan potensi meraih suara maksimal.

“Hasil evaluasi dan pemetaan di masing-masing Dapil rasanya kita sudah cukup kuat. Ada banyak kader dengan kekuatan politik berbasis kedekatan dengan masyarakat bakal menjadi ancaman serius bagi kompetitor,” jelas Kresna Budi, Minggu (5/11/2023).

Hal ini menurut politisi Golkar yang juga Ketua Komisi II DPRD Bali itu tidak lepas dari usulan Golkar soal keterwakilan masyarakat melalui perubahan Dapil dari 6 menjadi 9 Dapil. ”Perubahan Dapil itu benar-benar mereprentasikan keterwakilan. Kita berharap kader Golkar lebih banyak lagi yang terpilih berdasar kedekatan dengan masyarakat itu,” imbuh Kresna Budi.

Tak hanya itu, adanya perubahan konstelasi politik nasional dimana Partai Golkar pada Pilpres 2024 telah memastikan mendukung Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka akan mempunya efek elektoral untuk mendongkrak suara Partai Golkar pada pemilu kali ini. Ia pun menyatakan irama politik nasional akan berpengaruh buat Buleleng yang cenderung dinamis.

“Tentu akan ada efek elektoral dampak dukungan pada Pilpres 2024. Terlebih pada Pileg kali ini untuk tingkat provinsi diisi caleg-caleg yang cukup punya nama di masyarakat sebagai tokoh dengan massa ril. Saatnya nanti kita akan kembali berjaya terlebih ada siklus 25 tahunan sebagai pertimbangan lain dari optimisme kita,” ujarnya.

Karena itu, Kresna Budi mengaku akan ada penambahan menjadi 3 kursi untuk DPRD Bali mengingat tokoh yang tampil memiliki kekuatan suara signifikan di masing-masing basisnya.

”Ada Tirta Adnyana, Agung Bagus Pratiksa Linggih anak bungsu Gede Sumarajaya Linggih di Dapil Timur (Tejakula, Kubutambahan dan Sawan). Ditengah saya (Kresna Budi), di Dapil Banjar dan  Busungbiu ada Nyoman Agus Satuhdi dan di Barat (Dapil Seririt dan Gerokgak) ada Indriati Tanu Tanto, semua kuat,” ucapnya.

Sementara soal naiknya suhu politik pasca DCT dan pengumuman bakal calon presiden dan bakal calon wakil presiden, Kresna Budi berharap semua pihak terutama KPU dan Bawaslu bekerja secara professional sehingga menghasilkan pemilu yang berkualitas.

“Paling ada sikap tegas tanpa tebang pilih terhadap semua kontestan dari penyelenggara dan pengawas terkait pemasangan Alat Peraga Kampanye (APK) maupun ketentuan lain soal kampanye seperti penurunan baliho baru-baru ini,” ujarnya.

Dengan sikap tegas itu, kata Kresna Budi, jangan ada pihak merasa ada yang teraniaya dan cengeng dengan membesar-besarkan persoalan biasa. ”Jangan cengenglah, dulu Golkar diintimidasi biasa saja, kita positif thinking saja lah,” tandasKresna Budi. (625)

Pos terkait