BANGLI | patrolipost.com – Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Bangli menyetor keuntungan sebesar Rp 876.783.862 ke kas daerah. Keuntungan yang disetor 55 persen dari total keuntungan yang diraih PDAM Bangli di tahun 2019.
Direktur PDAM Bangli Dewa Gde Ratno Suparso Mesi mengatakan, berdasarkan hasil audit untuk tahun 2019 yang dilaksanakan tahun 2020, PDAM Bangli meraih keuntungan Rp 1.594.152.472.
Lanjut Dewa Suparso Mesi, mengacu Perda 21 Tahun 2001 tentang perusahan daerah air minum, dari keuntungan tersebut 55 persennya disetorkan ke kas daerah. Dari 55 persen keuntungan yang disetor 30 persen pemanfaatannya untuk pembangunan daerah dan 25 persen untuk anggaran belanja.
”Apa yang kami lakukan adalah sebagai bentuk profesionalisme pengelolaan managerial PDAM,” ujarnya, Kamis (10/12/2020).
Sementara pendapatan PDAM berasal dari dua sumber, yakni air (rekening air) dan non air (sambungan baru dan bunga bank).
Disinggung terkait keuntungan tahun 2020, kata Dewa Suparso Mesi, tercatat menurun, namun demikian dari sisi pendapatan ada peningkatan, dimana tahun 2019 sebesar Rp 25 miliar dan di tahun 2020 sebesar Rp 27 miliar.
”Ada peningkatan pendapatan sebesar Rp 2 miliar dari tahun 2019,” sebut direktur asal Banjar/Kelurahan Kawan ini.
Kata Dewa Suparso Mesi, lantas kenapa keuntungan menurun sementara pendapatan meningkat? Hal ini dikarenakan situasi pandemi Covid-19.
“Sebagai perusahaan daerah PDAM Bangli diikutsertakan dalam percepatan penanganan Covid-19,” ungkapnya.
Beberapa kegiatan yang dilakukan adalah melakukan gebyar, penyediaan sarana prasarana Protokol Kesehatan (menyediakan tempat cuci tangan di beberpa titik) dan kegiatan lainnya.
”Kegiatan Gebyar saja menyedot anggaran sekitar Rp 1 miliar,” jelasnya. (750)