BANGLI | patrolipost.com – Walaupun di tengah pandemi Covid-19, Pemkab Bangli tetap menuntasan pembangunan dua jembatan yang tahun lalu pengerjaannya sempat terkatung-katung. Dua jembatan tersebut yakni jembatan yang menghubungkan Dusun Kedui Desa Tembuku dengan Dusun Metra, Desa Yangapi, Kecamatan Tembuku dan jembatan Desa Bukih tembus Desa Belancan, Kecamatan Kintamani.
Selain itu ada dua ruas jalan juga akan dikerjakan tahun ini. Kegiatan sepenuhnya menggunakan dana APBD Bangli.
Kepala Dinas Perkerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman Bangli, I Wayan Suastika mengatakan untuk lanjutan pembangunan dua jembatan memang menjadi skala prioritas pemerintah. Pasalnya, dengan tuntasnya pembangunan kedua jembatan tersebut akan membawa dampak ekonomis kepada masyarakat.
”Masyarakat berharap agar pembangunan jembataan yang sempat mangkrak tersebut bisa dituntaskan,” ujar Wayan Suastika, Selasa (12/5/2020).
Untuk proses dari dua kegiatan tersebut sudah memasuki tahap lounching atau ditayangkan untuk proses tender di Unit Layanan Pengadaan (ULP). Untuk lanjutan pembangunan jembatan Kedui – Metro pagu anggarannya Rp 4,5 miliar dengan tahapan pengerjaan yakni pemasangn balok gerder dan pengaspalan. Dengan waktu pengerjaan selama 6 bulan.
Sementara untuk jembatan yang menghubungkan Bukih-Belancan dengan pagu anggran Rp 1,8 miliar dengan materi pengerjaan berupa pengaspalan.
”Mudah- mudahan dengan sudah ditayangkan kegiatan ini nantinya ada pihak rekanan yang mengajukan penawaran. Jika sampai dalam kurun waktu 1,5 bulan setelah tayang tidak ada yang mengajukan penawaran maka praktis akan dilakukan tender ulang,” jelas kadis asal Desa Bangbang Kecamatan Tembuku ini.
Kata Wayan Suastika, selain itu pada tahun ini akan dikerjakan pembuatan dua ruas jalan yakni Desa Bayung Gede – Bubung, Kecamatan Kintamani dengan pagu anggaran Rp 2,6 miliar dan Desa Belantih tembus Mabi, Kecamatan Kintamani dengan pagu anggaran Rp 485 juta.
”Untuk kegiatan pembanguanan jembatan dan jalan alokasi dananya murni dari APBD Bangli,” ungkap Wayan Suastika.
Disinggung banyaknya kegiatan khususnya sumber dananya dari DAK tidak bisa berjalan tahun ini, kata Wayan Suastika karena adanya kebijakan dari pemerintah pusat (Menkeu dan Mendagri) dimana anggaran DAK dialihkan untuk penanganan Covid-19.
“Untuk kegiatan yang tidak bisa berjalan tahun ini akan menjadi skala prioritas tahun 2021,” sebut Wayan Suastika. (750)