Pemerintah Berkomitmen Tangani Korban Erupsi Lewotobi, Kelompok Rentan Jadi Prioritas

pengungsi3
Potret para pengungsi erupsi Lewotobi Laki laki di pengungsian. (ist)

LARANTUKA | patrolipost.com – Pemerintah melalui BNPB memastikan penanganan yang baik bagi korban letusan gunung Lewotobi Laki laki. Adapun penanganan yang menjadi prioritas adalah pemenuhan kebutuhan dasar bagi para pengungsi seperti pangan, air bersih, pakaian, hunian sementara, dan fasilitas kesehatan.

Melansir Antara, Deputi Penanganan Darurat BNPB Mayjen TNI Fajar Setyawan pada Minggu (24/11/2024) di Posko Pengungsian Desa Bokang Wolomatang, Kecamatan Titehena, Kabupaten Flores Timur menjelaskan, para pengungsi ditangani dengan baik terutama dari segi pemenuhan kebutuhan dasar mereka.

Bacaan Lainnya

“Kebutuhan dasar tercukupi. Perlindungan untuk kelompok rentan seperti anak-anak, perempuan, dan lansia juga menjadi prioritas kami,” ungkap Mayjen Fajar.

Penanganan para pengungsi, lanjut Fajar melibatkan berbagai pihak yang melibatkan pemerintah pusat, pemerintah daerah, Tentara Nasional Indonesia (TNI), Kepolisian RI (Polri), relawan, dan anggota masyarakat.

“Kebutuhan dasar sudah aman sejak awal masa tanggap darurat, dan ke depan akan terus kita jaga, meskipun mungkin butuh penebalan logistik di beberapa titik,” imbuhnya.

Sementara itu, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Arifatul Choiri Fauzi menyampaikan bahwa pemerintah telah memberikan perhatian lebih kepada anggota kelompok rentan seperti anak-anak, perempuan, dan warga lanjut usia yang terdampak bencana.

“Kami pastikan bisa aman dan nyaman dalam kondisi sulit ini, semua sehat serta memperoleh perlakuan yang semestinya,” katanya.

Gunung Lewotobi Laki-Laki yang meletus pada 4 November 2024 telah menyebabkan sembilan orang meninggal dunia, empat orang terluka, dan ribuan orang mengungsi.

Menurut data pemerintah, jumlah warga yang terdampak erupsi Gunung Lewotobi Laki laki mencapai 12.962 orang hingga 22 November 2024 pukul 20.00 WITA. Para pengungsi pun dibagi menjadi dua kategori yakni pengungsi yang tinggal sementara di rumah keluarga dan pengungsi yang tinggal di pos lapangan. Tercatat 7.363 warga tinggal di rumah keluarga dan 5.599 tinggal di enam pos lapangan. (pp04)

Pos terkait