LABUAN BAJO | patrolipost.com – Komunitas motor “Komodo Rider Community (KRC) Labuan Bajo menyambut Hari Sumpah Pemuda yang jatuh pada tanggal 28 Oktober mendatang, menggelar aksi donor darah di Kantor Bupati Manggarai Barat, NTT, Jumat (23/10/2020).
Kegiatan yang diinisiasi oleh PT SCM bersama Inspire dan didukung oleh Palang Merah Indonesia (PMI) di 58 kota/kabupaten ini melibatkan 492 komunitas dan 112 karang taruna. Kolaborasi komunitas ini berlangsung selama periode 7 – 31 Oktober 2020.
“Komunitas yang terlibat program donor darah menyongsong tema “Bakti Pemuda, Setetes Darah untuk Negeri” ini tergabung dalam beberapa komunitas besar. Seperti Super Soccer, Super Adventure, Bold Riders, dan Heppiii Community serta kelompok karang taruna dari berbagai desa,” ujar ketua KRC Labuan Bajo, Taufik Patasun, Jumat (23/10/2020).
Taufik menjelaskan, kegiatan donor darah tersebut dilakukan selain dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober mendatang juga merupakan bagian dari program Kolaborasi Komunitas Indonesia Timur dan ikut dalam kegiatan pembuatan rekor dari Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI).
“Rekor MURI pertama adalah donor darah oleh komunitas terbanyak dan Rekor MURI kedua bertajuk donor darah oleh karang taruna terbanyak,” ungkapnya.
Meskipun diiringi dengan program kolaborasi pembuatan rekor MURI, Taufik menyampaikan kegiatan aksi donor darah ini lebih mengutamakan gerakan kemanusiaan. Sebab, kegiatan menyumbangkan darah ini dirasa begitu penting, terutama bagi mereka yang membutuhkan. Selain itu Taufik juga berharap, aksi donor darah ini kiranya mampu memberikan stok varian darah bagi Palang merah Indonesia (PMI) atau bagi warga masyarakat di Labuan Bajo yang sangat membutuhkan.
“Kegiatan ini merupakan wujud kepedulian terhadap sesama, karena setetes darah sangat berarti bagi kehidupan. Hal yang sering terjadi di Labuan Bajo, ketika ada keluarga yang sakit dan butuh donor darah, sangat sulit mencari mencari pendonor. Bahkan diinformasikan lewat media sosial seperti Facebook untuk mencari pendonor,” tutur Taufik.
Melalui kegiatan ini Taufik juga ingin mengubah stigma buruk masyarakat tentang komunitas motor yang selalu dikaitkan dengan sifat arogansi, kasar, dan stigma negatif lainnya. Pandangan ini menurutnya sudah melekat pada setiap club motor yang ada.
“Akan tetapi kami mau mengubah itu semua. Kami komunitas Motor KRC ingin bersahabat dengan siapa saja dan intens bergerak di bidang sosial. Kami juga peduli dengan sesama,” tegasnya. (334)