SINGARAJA | patrolipost.com – Sepertinya komunikasi politik yang dibangun fungsionaris Partai Demokrat Buleleng untuk mencegah hengkangnya kader Partai Perindo keluar dari Fraksi Demokrat-Perindo di DPRD Buleleng menemui jalan buntu. Ketua DPD Partai Perindo I Wayan Suyama memastikan pembicaraan untuk menarik kembali kadernya dari Fraksi Gabungan Demokrat-Perindo di DPRD Buleleng sudah tertutup.
“Keputusan untuk menarik kembali kader kami I Gusti Made Kusumayasa dari Fraksi Demokrat-Perindo sudah tertutup. Itu sudah harga mati. Kami tak mau menjilat ludah sendiri. Pisah, ya pisah!” tegas Suyama di Sekretariat Partai Perindo di Vila Indah Sari Banjar Dinas Kunci, Desa Tigawasa, Kecamatan Banjar, Minggu (26/2/2023).
Menurut Suyama, sejak awal ia telah berkomitmen untuk membangun fraksi bersama dengan Partai Demokrat. Didalamnya ada deal-deal yang dilakukan untuk membangun fraksi mengawal kebijakan pemerintah agar tepat sasaran sampai kepada rakyat. Diantara deal tersebut, kata Suyama, akan dilakukan rolling pimpinan fraksi termasuk pimpinan di komisi setelah diputuskan Kusumayasa menempat posisi wakil ketua fraksi.
”Dealnya dalam rentang waktu 2,5 tahun akan ada rolling pimpinan fraksi. Deal itu sekalipun tidak tertulis hanya diucapkan secara lisan, mestinya komitmen itu tetap dihormati,” sambung Suyama.
Sayangnya, kata tokoh senior Bali Age di kawasan SCTP (Sidatapa, Cempaga, Tigawasa dan Pedawa), dalam rentang waktu itu tidak ada laporan terkait kegiatan fraksi kepada Partai Perindo, baik soal kegiatan di masyarakat atau soal pandangan fraksi di Dewan, kesepakatan soal rolling termasuk penyebab kekosongan tim ahli di Fraksi Demokrat-Perindo.
”Saya miris, sekalipun kami memiliki perwakilan di fraksi secara kelembagaan tapi seharusnya ketua fraksi memberikan laporan kepada masing-masing induk partai soal apa saja kegiatan fraksi,” kata Suyama.
Ditambah komunikasi antara dirinya dengan Ketua DPC Demkorat Buleleng Luh Gede Heryani sama sekali terputus, sulit dihubungi bahkan nyaris tidak bisa berkomunikasi. Suyama mengaku hingga meminta bantuan kepada pimpinan partai wilayah masing-masing agar bisa berkomunikasi namun hal itu sangat sulit.
“Barulah setelah kami secara resmi bersurat menarik kader kami dari Fraksi Demokrat-Perindo baik kepada DPRD Buleleng maupun kepada Demokrat Buleleng, yang bersangkutan (Luh Gede Heryani) menghubungi saya dan meminta bertemu. Sebagai sesama tokoh parpol saya siap bertemu, namun tidak lagi bicara soal koalisi di Dewan,” tutupnya.
Sementara itu, Ketua Fraksi Demokrat DPRD Buleleng Kadek Sumardika mengaku sudah memberikan laporan detil soal penarikan kader Perindo dari fraksi gabungan.
”Soal itu (penarikan) sudah kami laporkan kepada ketua, nanti biar ketua yang memutuskan,” jelasnya.
Sedangkan soal tidak memberikan laporan kegiatan fraksi kepada induk partai, menurut Sumaradika bukan sebuah kewajiban kecuali diminta. Ia pun menyodok kader Perindo Kusumayasa yang dianggap tidak pernah meminta laporan untuk diteruskan ke induk partainya.
“Di fraksi kan ada kadernya, kalau dia minta tentu akan kita siapkan. Dia (Kusumayasa) tidak pernah minta, ya kita anggap baik-baik saja. Mestinya soal laporan tanya saja ke kadenya,” sodok Sumardika.
Sementara itu, saat media ini menghubungi melalui whatsapp di dua nomor ponselnya, Ketua DPC Partai Demokrat Buleleng Luh Gede Herryani tidak memberikan respon. Hingga berita ini ditulis hanya centang dua abu-abu terlihat pada kolom whatsapp milik politisi yang kerap dipanggil Luh De ini. (625)