JAKARTA | patrolipost.com – Polri menyebut 12 terduga teroris yang ditangkap di sejumlah daerah di Jawa Timur pada pekan lalu saling berhubungan. Ke-12 terduga teroris itu juga disebut mempunyai keterkaitan dengan Upik Lawanga.
“Jelas semua ada keterkaitannya. Kalau kita mendalami lagi kelompok ini pun ada keterkaitannya dengan Upik Lawanga,” ujar Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Rusdi Hartono dalam jumpa pers di Mabes Polri, Senin (1/3/2021).
Rusdi menjelaskan seluruh anggota JI terkoneksi satu sama lain. “Semua Jamaah Islamiyah tentunya mereka saling terkoneksi antara satu kelompok dengan kelompok yang lain,” bebernya.
Adapun 12 terduga teroris yang ditangkap di Jatim itu berinisial F, TS, AS, AIH alias AP, BR, RBM, Y, F, ME, AYF, RAS, dan MI. Sebelumnya, Upik Lawanga ditangkap Densus 88 Antiteror pada Rabu (23/11/2020). Upik ditangkap di Lampung setelah 14 tahun jadi buron.
“Pada tanggal 23 November 2020, pukul 14.35 WIB di Jalan Raya Seputih Banyak, Kabupaten Lampung Tengah, Provinsi Lampung, Densus 88 AT Polri telah berhasil melakukan penangkapan saudara TP alias Upik Lawanga setelah 14 tahun menjadi DP,” ujar Karo Penmas Divisi Humas Polri saat itu Brigjen Awi Setiyono di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (30/11).
Polri mengatakan Upik Lawanga masuk daftar pencarian orang (DPO) sejak 2006. Upik Lawanga disebut sebagai aset paling berharga Jamaah Islamiyah.
“Upik Lawanga merupakan asset paling berharga Jamaah Islamiyah atau JI karena UL merupakan penerus dari Dr Azhari sehingga yang bersangkutan disembunyikan oleh kelompok JI dan berpindah tempat,” kata Awi.
Nama Taufik Bulaga atau Upik Lawanga disebut-sebut sebagai orang yang merakit bom di Hotel JW Marriott dan Hotel Ritz-Carlton. Selain itu, Upik ada dalam DPO kasus bom Solo dan Cirebon. (305/dtc)