Polri Usut Jarak Tembakan Tewasnya Brigadir Yoshua di Rumah Irjen Sambo

sambo 77777
Tewasnya Brigadir Yoshua di rumah Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo masih dalam penyelidikan. (ist)

JAKARTA | patrolipost.com – Kasus baku tembak Brigadir Yoshua Hutabarat atau Brigadir J dengan Bharada E di rumah Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo masih diusut. Tim dari Inafis Mabes Polri pun tengah melakukan penyelidikan untuk mengungkap kasus tersebut.

Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Dedi Prasetyo menjelaskan serangkaian kerja tim Inafis dalam kasus yang menewaskan Brigadir J ini. Terbaru, tim Inafis tengah berupaya menemuan adanya sidik jari dari lokasi penembakan terjadi.

“Di tempat kejadian perkara (TKP), pihak Inafis akan melakukan olah TKP untuk menemukan sidik jari DNA,” kata Dedi kepada wartawan, Minggu (17/7/2022).

Selain mengungkap sidik jari DNA, tim penyidik Inafis pun saat ini tengah bekerja dalam menentukan arah pasti dari peluru yang dilepaskan dalam peristiwa baku tembak tersebut. Sejumlah bukti pendukung lainnya juga ikut diperiksa penyidik Inafis.

“Mengukur jarak dan sudut tembakan, CCTV, handphone dan lainnya,” ujar Dedi. Dia menjelaskan soal kerja dari tim Inafis sejauh ini.

Dedi menegaskan pihaknya serius dalam menangani kasus penembakan Bharada E dan Brigadir J yang kini ikut menyeret nama Irjen Ferdy Sambo. Menurut Dedi, pihaknya akan mengedepankan pendekatan ilmiah dalam proses penyelidikan.

Dia menyebut pendekatan berbasis ilmu pengetahuan itu diharapkan meminimalisir spekulasi yang tidak berdasar terkait tewasnya Brigadir J.

“Untuk menghindari spekulasi yang dianalogikan tanpa didukung oleh pembuktian ilmiah dan bukan orang yang expert di bidangnya justru akan memperkeruh keadaan,” terang Dedi.

Serangkaian penyelidikan itu kini masih berlangsung. Dedi memastikan pihaknya akan menyampaikan hasilnya kepada publik secara transparan saat penyelidikan dinyatakan selesai.

“Mohon bersabar dulu biar tim bekerja. Jadi nanti hasilnya akan sangat jelas dan komprehensif karena bukti yang bicara secara ilmiah dan ada kesesuaian dengan hasil pemeriksaan para saksi-saksi,” ucap Dedi.

Komnas HAM Panggil Irjen Ferdy Sambo
Kasus polisi tembak polisi yang melibatkan Brigadir J dan Bharada E di rumah Irjen Ferdy Sambo pada Jumat (8/7) kini menjadi sorotan publik. Tim khusus pun telah dibentuk Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dalam menyelidiki kasus tersebut.

Selain penyelidikan internal di tubuh Mabes Polri, Komnas HAM juga turun tangan menyelidiki kasus tersebut. Pihak Komnas HAM mengaku akan turut memanggil Irjen Ferdy Sambo yang saat ini namanya ikut terseret dalam kasus tersebut.

“Habis itu kami pasti akan panggil teman-teman di pihak yang lain, teman-teman polisi, teman-teman siber dan sebagainya dan sebagainya. Termasuk juga pihak dari pak Sambo Irjenpol sambil termasuk kami berharap juga apa namanya akan bertemu dengan pihak istrinya,” ujar Komisioner Komnas HAM Choirul Anam, Minggu (17/7/2022).

Komnas HAM sendiri telah bertemu dengan keluarga Brigadir Nopriansyah Yoshua Hutabarat atau Brigadir J di Jambi. Dari pertemuan itu, Komnas HAM mengaku mendapat banyak keterangan, foto, dan video dari keluarga Brigadir J.

“Kami diberikan banyak keterangan, banyak foto, kami juga diberikan banyak video. Dan yang paling penting dalam konteks itu adalah kami juga diberikan konteks,” jelas Anam.

“Dan yang paling penting dalam konteks itu adalah konteksnya. Jadi foto itu diambilnya gimana, konteksnya apa dan penjelasan dari keluarga apa itu yang penting,” imbuh dia.

Anam mengungkapkan, keluarga Brigadir J juga memberikan penjelasan terkait isu liar yang beredar di publik. Termasuk perihal dugaan peretasan yang dialami keluarga Brigadir J.

“Jadi kami ketemu sama sejumlah pihak keluarga dan kami ngambil keterangan banyak sekali dari siang sampai malam. Nah itu menurut kami satu proses yang baik,” sambungnya. (305/dtc)

Pos terkait