DENPASAR | patrolipost.com – Manajer Komunikasi dan Humas PT PLN UID Bali, I Made Arya dalam keterangan persnya di Denpasar, Jumat (17/3/2023), mengimbau bagi masyarakat yang mengarak ogoh-ogoh di malam pengerupukan sebelum Nyepi, untuk memperhatikan keamanan, karena kalau sudah mengarak ogoh-ogoh, kadang-kadang lupa di atasnya ogoh-ogoh masih ada kabel listrik.
“Jadi mohon untuk menjadi perhatian, tetap keamanan menjadi prioritas, memperhatikan kabel-kabel di seputaran yang dilalui ogoh-ogoh. Mungkin itu imbauan kami mengenai malam Pangerupukan,” katanya mewanti-wanti.
Lantas ia juga mengatakan, pada saat Perayaan Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1945 yang jatuh pada Rabu (22/3/2023), pihak PLN tidak melakukan pemadaman listrik. Begitupun dengan pelayanan, berjalan sebagaimana mestinya, meski agak dibatasi.
“Jadi kami tetap memberikan pelayanan seperti biasa bila terjadi gangguan. Tidak ada yang berbeda dari hari-hari biasa,” ujar Made Arya.
Namun demikian khusus untuk wilayah Nusa Penida, Klungkung seperti tahun-tahun sebelumnya, aparat disana meminta listrik di kawasan Nusa Penida untuk dipadamkan.
“Untuk Klungkung daratan PLN tidak ada pemadaman. Sedangkan pemadaman untuk penerangan jalan jam 22.00 WITA ke atas, ini dari pemerintah daerah (Pemda), bukan dari PLN,” tukasnya.
Pemadaman pada saat Nyepidi Nusa Penida akan dimulai dari tanggal 22 Maret 2023 dari jam 08.00 pagi s.d tanggal 23 Maret 2023, jam 04.00 subuh, itu sudah nyala kembali.
“Nah, kenapa di situ padam? Karena di situ pembangkitnya masih menggunakan genset, ada suara, dan atas kesepakatan dari aparatur setempat. Camat, Kapolres, Kapolsek, dan Danramil, termasuk juga ditembuskan ke Bupati, mohon untuk dipadamkan sementara,” ungkapnya.
Ia menambahkan, beban listrik pada masa tenang diperkirakan sekitar 615 MW, lebih rendah 30-40% dari beban puncak normal. Pada tahun sebelumnya, beban puncak pada masa tenang hanya 400 MW.
“Sangat surplus, cadangan listriknya sangat banyak, saat ini Bali memiliki kapasitas sekitar 1.284 megawatt, kami perkirakan beban 615 megawatt, cadangan listrik hampir 50% masih aman,” jelasnya.
Pada kesempatan ini, ia meminta untuk dibantu mengimbau, mumpung masih ada waktu, mungkin ada potensi-potensi terjadi gangguan di lingkungan sekitar, bisa dilaporkan ke PLN, sehingga gangguannya tidak terjadi pada saat Hari Raya Nyepi.
Lantas bagaimana mekanisme pada saat Nyepi jika terjadi gangguan? Masyarakat yang ketika terjadi gangguan yang sifatnya urgent, seperti kebakaran, silakan berkoordinasi dengan pecalang setempat.
“Nanti silakan dikawal. Tim kami akan turun ke lapangan. Walaupun tim kami sudah dilengkapi dengan surat dispensasi untuk menjalankan tugas pada saat Nyepi dari Majelis Desa Adat, namun koordinasi tetap masing-masing pecalang per area, biasanya punya wewenang masing-masing,” imbuhnya.
Satu lagi, tim kami juga ada posko-posko PLN dan di kantor juga ada yang jaga. Tim kami stand-by di situ. Ketika ada gangguan urgent, bisa dikawal dengan pecalang ke Kantor PLN terdekat. Yang sifatnya urgent, ya, misalnya berpotensi kebakaran, itu segera, dengan catatan tetap berkoordinasi dengan pecalang setempat. Personil, kurang lebih hampir 2.000, dengan 52 posko di seluruh Bali. (wie)