PONTIANAK | patrolipost.com – Sebanyak sembilan replika naga yang telah memeriahkan perayaan Imlek dan Cap Go Meh di Kota Singkawang akhirnya dibakar sebagai penutup rangkaian acara tersebut.
“Setelah melaksanakan berbagai rangkaian Karnaval Naga dan Barongsai pada puncak Perayaan Cap Go Meh di Kota Singkawang, yang berakhir pada hari ke-15 Imlek 2576, tibalah pada hari ke-16 penanggalan Tahun Baru China hari ini, para naga ini kembali ke tempat asalnya di langit,” kata Ketua Panitia Imlek dan Cap Go Meh Kota Singkawang, Bun Chin Thong, di Singkawang, Rabu (12/2/2025).
Ia menjelaskan ritual bakar naga ini dilakukan sebagai simbol mengembalikan ruh naga ke langit. Menurut kepercayaan masyarakat Tionghoa, naga-naga yang mengikuti prosesi buka mata diisi oleh ruh naga, dan setelah melaksanakan tugasnya di dunia untuk membersihkan jalan, mereka akan kembali ke alamnya di langit.
“Mereka terlebih dahulu akan singgah ke vihara atau kelenteng tempat naga itu buka mata sebagai pesan terakhir sebelum akhirnya dibakar di Pekong Kulor,” tuturnya.
Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa ritual bakar naga ini diwajibkan bagi naga-naga yang telah mengikuti ritual buka mata sebelumnya. Sementara itu, naga-naga kecil yang tidak mengikuti ritual buka mata tidak diwajibkan mengikuti prosesi bakar naga.
“Jadi naga-naga yang ikut ritual buka mata itu wajib mengikuti ritual bakar naga, istilahnya ada buka mata ada tutup mata. Kalau naga-naga kecil itu tidak wajib karena tidak mengikuti buka mata, naga-naga itu biasa untuk permainan saja,” jelasnya.
Ritual bakar naga ini menarik perhatian ribuan masyarakat yang memadati area Pekong Kulor. Warga dari berbagai daerah datang untuk menyaksikan prosesi tersebut, menciptakan suasana yang meriah dan penuh antusiasme.
Kilauan api yang membakar replika naga menjadi pemandangan yang memukau, diiringi doa dan harapan baik dari para penonton untuk tahun yang lebih baik. (ant)