JAKARTA | patrolipost.com – Hari ini, Sabtu 24 Februari 2024 masyarakat Tionghoa di seluruh dunia merayakan Cap Go Meh, puncak perayaan Tahun Baru Imlek. Di Indonesia kemeriahan sangat terasa di sejumlah kota, khususnya kota-kota dengan jumlah masyarakat Tionghoa lumayan banyak.
Sebut saja Kota Singkawang, Sanggau (Kalimantan Barat), Palembang (Sumatera Selatan), Tanjungpinang (Kepulauan Riau), Bagan Siapi-api (Riau) serta beberapa kota di Pulau Jawa dan Sulawesi.
Di Sanggau perayaan Cap Go Meh tahun 2024 dipusatkan di Jalan Kartini dengan menyajikan berbagai atraksi seni tradisional Tionghoa dan pertunjukan seni-budaya lokal.
Ketua Panitia Cap Go Meh Kabupaten Sanggau tahun 2024, Hendy Ceu Adinata menyampaikan, ada enam tatung yang akan melakukan atraksi, dan menghibur masyarakat Kota Sanggau. Tak hanya itu, akan ada perlombaan atau atraksi barongsai, seperti yang dilaksanakan tahun lalu.
“Kita ada lomba karaoke juga, yaitu tiga Bahasa, Indonesia, Mandarin dan bahasa Inggris. Ya Nanti silakan warga Sanggau boleh ikut memeriahkan lomba ini,” bebernya.
“Tak hanya itu, juga ada lomba mewarnai untuk kategori anak TK, SD kelas satu sampai tiga, dan SD kelas empat sampai enam,” sambungnya.
Selain perlombaan, panitia juga mempersiapkan doorprize dengan hadiah menarik, untuk masyarakat.
Sementara untuk tema perayaan tahun ini yaitu, mengaribkan kebhinekaan, memperkokoh kerukunan dan suka cita dalam keberagaman.
Pulau Kemaro
Malam puncak perayaan Cap Go Meh di Pulau Kemaro, Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel) berlangsung meriah. Ribuan warga, baik masyarakat sekitar Pulau Kemaro hingga wisatawan lokal datang dan memadati pulau tersebut, Kamis (22/2/2024) malam.
Hingga pergantian hari, tampak warga ramai melintas di jembatan ponton yang sudah disiapkan panitia. Begitupun di kawasan Pulau Kemaro, sebagian warga beribadah di Kelenteng Hok Tjing Rio dan masyarakat yang lain berwisata. Tak sedikit pula yang sibuk membeli jajanan dan berbagai produk UMKM di stand khusus di pulau tersebut.
Bukan hanya orang dewasa, juga terlihat anak-anak datang ke Pulau Kemaro. Wisatawan juga ramai berada di sekitar pagoda, mereka berswafoto di depan pagoda tersebut.
Panitia Cap Go Meh di Pulau Kemaro, Tjik Harun mengatakan pada malam puncak perayaan Cap Go Meh banyak wisatawan yang datang tak hanya dari umat Tridharma yang beribadah, namun juga masyarakat yang ikut memeriahkan malam puncak perayaan Cap Go Meh.
“Ramai sekali ya, dari sore tadi ribuan bahkan puluhan ribu masyarakat sudah memadati Pulau Kemaro. Saat ini Pulau Kemaro sangat padat sekali oleh masyarakat yang datang. Sekedar berswafoto dan melakukan ibadah sembahyang,” katanya.
Harun menyebutkan, panitia juga menyiapkan kapal gratis untuk membawa wisatawan ke Pulau Kemaro, dan mulai beroperasi sejak pukul 16.30 WIB. Kapal tersebut merupakan bantuan dari masyarakat atau donatur. Ada sekitar 9 sampai 12 kapal yang digunakan.
“Semuanya dari donatur, ada sekitar 9 sampai 12 unit kapal yang ada. Kapal berlayar dari dermaga Pasar 16 Palembang atau Kelenteng Serikat menuju pelabuhan yang ada di Pulau Kemaro. Ini gratis,” ujarnya.
Pada malam puncak Cap Go Meh, ada pemotongan satu ekor kambing jantan yang berwarna hitam. Hal itu dilakukan sebagai ucapan terimakasih kepada leluhur atas keberkahan dan kebahagiaan yang telah diberikan kepada bangsa Indonesia.
“Malam ini kegiatan spesifik tidak ada, tapi kita tunggu jam 12 malam, sebab puncak acara itu kita akan potong satu ekor kambing hitam di depan makan Siti Fatimah, dan besok sore (Jumat sore) acara kita berakhir,” ujarnya.
Harun mengatakan, untuk memeriahkan malam puncak perayaan Cap Go Meh, panitia menyediakan seni atraksi barongsai dan liong (naga).
“Itu barongsai dan liong (Naga) ikut menyemarakkan acara pada malam ini dan supaya menetralisir aura-aura yang tidak bagus,” tutupnya. (dtc/807)