SINGARAJA | patrolipost.com – Peristiwa langka berupa gerhana matahari cincin terjadi di Indonesia. Hanya saja tidak semua wilayah di Indonesia dilintasi gerhana matahari penuh. Namun gerhana matahari masih bisa diamati dengan mata telanjang dari Bali Utara kendati tidak penuh.
Beragam cara dilakukan masyarakat menyikapi adanya fenomena alam gerhana matahari. Ada yang membunyikan tetabuhan dengan tradisi memukul benda yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari. Namun sebagian menyambutnya dengan melaksanakan ibadah tertentu.
Seperti warga muslim di Seririt, Buleleng mereka menggelar shalat kusuf/gerhana matahari. Shalat tersebut dipusatkan di Masjid Raya Seririt diikuti ratusan orang. Imam shalat sekaligus khatib dipimpin ustadz Faishal.
Shalat digelar mengikuti proses gerhana matahari mulai pukul 13.00 Wita dan berlangsung selama 30 menit dengan diakhiri kutbah.
Ustadz Faishal dalam pesannya mengatakan, gerhana matahari merupakan fenomena alam dengan berbagai tradisi manusia menyikapinya. Dan kebiasaan umat Islam adalah dengan menggelar shalat gerhana.
“Peristiwa alam ini kita sikapi dengan rasa syukur dengan lebih mempertebal ketaqwaan kepada Allah serta menjaga kebersamaan dalam kemanusiaan,” ujarnya, Kamis (26/12/2019).
Karena merupakan peristiwa langka gerhana matahari maka umat muslim disunahkan menggelar shalat kusuf. “Ini merupakan tuntunan dalam beragama,” tandasnya. (625)