DENPASAR | patrolipost.com – Serangkaian menyambut KTT G20, Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg) dan Bekraf Denpasar menggelar Gathering Setneg Mantul Road to G20 di Jumpa Coffee, Senin (23/5/2022). Melalui kegiatan ini dapat menjadi momentum akselerasi pemulihan ekonomi dan pariwisata Bali khususnya untuk bersinergi bersama segenap pihak terkait untuk mewujudkan Denpasar Maju.
Hadir dalam kegiatan tersebut, Wakil Walikota Denpasar I Kadek Agus Arya Wibawa yang diembankan menjadi Keynote Speaker, dan para narasumber yakni Kepala Biro Humas Kementerian Sekretariat Negara RI Eddy Cahyono Sugiarto, Pelaku Bisnis Kreatif dan Kandidat Ekonomi Bisnis, IB Rai Dharmawijaya Mantra, Guru Besar FE Universitas Udayana, Prof Dr I Wayan Ramantha dan Co Founder Kepeng.id dan CEO Baliola.com, I Gede Putu Rahman Desyanta.
Hadir juga Kepala Bappeda Kota Denpasar, Putu Wisnu Wijaya Kusuma dan Ketua Harian Bekraf Kota Denpasar, Putu ‘Lengkong’ Yuliarta.
Ketua Pelaksana Harian Bekraf Denpasar, I Putu Yuliartha menjelaskan, kegiatan ini diselenggarakan untuk merespons perkembangan yang sedang berlangsung di Bali maupun di dunia global. Dimana, penyelenggaraan perhelatan besar berskala global di Bali, yakni KTT G-20 tersebut harus direspons dengan sebaik-baiknya.
“Kita harus pintar memosisikan diri dan berperan dalam perkembangan yang akan terjadi sepanjang dan pasca pertemuan puncak para kepala negara G20 tersebut diselenggarakan,” ujar Yuliarta.
Sementara Kepala Biro Humas Kementerian Sekretariat Negara RI, Eddy Cahyono Sugiarto memaparkan bahwa acara ini selain merupakan acara pemanasan dari acara puncak KTT G-20, juga sekaligus sebagai upaya menyerap aspirasi publik mengenai hal apa yang harus diperjuangkan dalam perhelatan akbar tersebut. Sehingga memberi dampak yang besar bagi kesejahteraan masyarakat Indonesia secara luas.
“Melalui acara ini kami berupaya menyerap aspirasi masyarakat sehingga dapat kami perjuangkan pada perhelatan strategis tersebut,” terangnya.
Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa menyampaikan apresiasinya, dimana kegiatan ini menjadi momentum untuk bersinergi mewujudkan Denpasar Maju. Terutama setelah lebih dari 2 tahun terkungkung pandemi Covid-19. Akhirnya, kini wabah tersebut mulai menyurut dan masyarakat global sudah mulai berani melangkah memperluas gerak dan jarak.
“Berbagai kebiasaan di masa pandemi, seperti ketaatan terhadap pola hidup sehat dan fleksibilitas pola komunikasi antar persona maupun antar lembaga, telah eksis pada sebagian besar orang dan berlanjut di era pasca pandemi ini. Bahkan pola ekspresi dan rekreasi pun mengalami perubahan pada sebagian kalangan,” terangnya.
Lebih lanjut Arya Wibawa menuturkan, bagi daerah yang bersandar pada industri pariwisata, pandemi Covid-19 memunculkan kesadaran baru. Dimana, industri pariwisata tidak boleh dibiarkan sebagai sandaran tunggal. Sehingga hendaknya ada sandaran lain yang dapat menjadi alternatif di saat terjadi situasi darurat yang melumpuhkan sendi-sendi utama pariwisata.
“Pada titik inilah Kota Denpasar yang sejak lama mengarahkan kotanya menjadi Kota Kreatif, mendapat penegasan bahwa pilihan itu benar adanya,” ujarnya.
Menurutnya, setiap musibah selalu mengandung berkah. Hal ini berupa munculnya peluang-peluang lahirnya inovasi baru sebagai solusi dari berbagai persoalan yang dihadapi.
“Jika melihat beberapa kecenderungan, peluang-peluang yang menguat saat ini sebagian besar berada di ranah industri rekreasi, industri teknologi informasi dan teknologi industri keuangan,” jelasnya.
Adapun, penyelenggaraan KTT G20 di Bali tahun ini merupakan momentum yang sangat baik sebagai titik berangkat untuk mengembangkan segala sesuatunya. Sehingga diperlukannya kesiapan dalam menyambut serta mengolah semua peluang dan kemungkinan yang akan muncul setelah perhelatan besar ini digelar. (030)