BANGLI | patrolipost.com – Setelah Mantan Perbekel Bunutin, Kecamatan Kintamani, I Made Subrata dan mantan Ketua DPRD Bangli Ngakan Made Kutha Parwata mendaftarkan diri dalam satu paket calon bupati dan wakil bupati di Partai Golkar, kini giliran Sekda Bangli IB Gede Giri Putra bersama mantan Perbekel Awan, Kecamatan Kintamani, Bangli, Sang Nyoman Putra Erawan berpaket mendaftar di Partai Golkar Bangli, Minggu (22/12). Kedua tokoh ini mendaftar ke Sekretariat DPD II Partai Golkar Bangli sebagai satu paket.
Pendaftaran IB Giri Putra dan Sang Nyoman Putra Erawan diterima oleh Ketua Tim Penjaringan calon bupati dan wakil bupati dari Partai Golkar I Nyoman Budiada, Plt Ketua DPD II Golkar Bangli I Gusti Made Winuntara, dan Koordinator Wilayah Partai Golkar Bangli, Komang Suarsana.
IB Giri Putra didampingi Sang Nyoman Putra Erawan mengatakan, kehadiranya di Partai Golkar bisa sebagai salah satu alternatif yang bisa diusung Golkar pada Pilkada 2020 mendatang. Ini juga didasari atas keinginan untuk membangun Bangli yang lebih baik.
“Apapun keputusan Partai Golkar dengan seluruh mekanisme yang ada, terbuka dan transparan, kami akan menghormati, menghargai dan mendukung. Kami siap diusung dan kami juga siap untuk mendukung,” ungkapnya.
Perkataan IB Giri Putra, bahwa dirinya siap mendukung manakala tidak mendapat rekomendasi, dijelaskan jika pihaknya siap mendukung ketika visi misinya untuk membangun Bangli, menjadi lebih baik dan sejahtera.
“Tentu Golkar tidak ingin mengusung, menang tapi tidak menjadikan Bangli ini lebih baik. Sepanjang visi misi membangun Bangli dan pemimpinya memiliki integritas tentu kita dukung. Hakekatnya kita menginginkan masyarakat Bangli menjadi lebih baik,” jelas adik mantan Bupati Bangli, IB Ladip.
Soal adanya intervensi atas langkahnya maju untuk Pilkada, IB Giri Putra menampik hal tersebut. Disebutkan, jika pihaknya berjalan sesuai dengan aturan, sepanjang aturan membolehkan tidak menjadi persoalan.
“Jika nantinya mendapat rekomendasi pastinya saya akan mundur dari ASN. Apa yang saya lakukan berlandaskan aturan. Karena ini masih proses pendaftaran, tidak menjadi persoalan dan sampai saat ini saya masih sebagai ASN. Kami rasa ini juga menjadi pelajaran politik bagi rekan-rekan ASN,” ujarnya.
Sementara itu, Sang Nyoman Putra Erawan sendiri dalam proses pendaftaran kali ini juga melampirkan beberapa prestasi yang pernah diraih. Harapnya pencapaian yang telah diraih ini bisa menjadi bahan pertimbangan Partai Golkar untuk bisa memberikan rekomendasi.
“Minimal ada sedikit yang bisa kita lakukan. Dengan harapan bisa menjadi bahan pertimbangan,” ungkapnya.
Terkait ungkapan IB Giri Putra soal siap diusung dan mendukung, tokoh asal Desa Awan, Kecamatan Kintamani ini menyatakan hal senada. “Kami ingin Bangli menjadi lebih baik,” ujarnya sembari mengaku langkahnya maju di politik sudah melalui pertimbangan yang matang.
Berkas pendaftaran kedua tokoh ini dinyatakan lengkap oleh tim penjaringan. “IB Giri Putra dan Sang Nyoman Putra Erawan mendaftar sebagai satu paket calon bupati dan wakil bupati. Kemudian dari berkas yang diserahkan, oleh tim dinyatakan sudah lengkap,” jelas Nyoman Budiada selaku Ketua Tim Penjaringan.
Sementara itu Komang Suarsana menyampaikan, di partai Golkar tidak ada yang namanya mahar. Partai berproses sesuai alur, dan setiap proses dijalankan dengan objektif dan tentunya terbuka.
“Tidak ada yang namanya mahar, tidak ada istilah bayar mahar untuk mendapatkan rekomendasi. Golkar adalah partai terbuka, partai berjalan dengan objektif,” tegasnya.
Pihaknya pun berharap, calon-calon yang sudah mendaftar di Partai Golkar agar menggaungkan Golkar bersama-sama. Bila nantinya terbangun koalisi besar, agar bersama-sama mendengungkan nama partai koalisi.
“Memang Golkar sudah bisa mengusung calon secara mandiri, namun alangkah lebih bagus bila terbangun koalisi besar,” imbuh politisi asal Banjar Blungbang, Kelurahan Kawan, Kecamatan Bangli. (750)