Terpapar Abu Vulkanik Gunung Ile Lewotobi, Bandara Komodo Ditutup Sementara

bandara komodo
Bandar Udara Internasional Komodo. (ist)

LABUAN BAJO | patrolipost.com – Letusan Gunung Ile Lewotobi Laki laki di Kabupaten Flores Timur, mengakibatkan ribuan penumpang pesawat dari dan menuju Bandara Udara Internasional Komodo di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat batal terbang pada Minggu (10/11/2024).

Ribuan penumpang ini batal terbang setelah Bandar Udara Internasional Komodo ditutup sejak Sabtu hingga Minggu (10/11/2024). Penutupan ini dilakukan setelah hasil paper test yang dilakukan otoritas pengelola Bandara Komodo secara berkala sejak Sabtu (9/11/2024) menunjukkan aktivitas abu vulkanik gunung Lewotobi laki laki masih menutupi ruang udara di Pulau Flores.

Bacaan Lainnya

“Bandara Komodo sekarang masih NOTAM closed yang artinya bandara masih belum beroperasi yang dimulai dari sejak diterbitkannya NOTAM pada pagi hari tadi sampai dengan pukul 20.00 WITA,” ujar Kepala Unit Pelayanan Bandar Udara (UPBU) Komodo, Ceppy Triono, Minggu (10/11/2024) sore.

Penutupan ini pun mengakibatkan 4.581 penumpang dari 30 penerbangan dari dan menuju Bandara Komodo batal terbang mulai Sabtu hingga Minggu.

“Terdapat 30 penerbangan dari dan menuju bandara komodo dan yang berdampak secara total 2.155 calon penumpang datang dan 2.426 calon penumpang berangkat dari keseluruhan flight penerbangan yang dijadwalkan hari ini,” ujar Ceppy.

Ceppy menambahkan pihaknya belum bisa memastikan kapan Bandara Komodo bisa dibuka kembali namun pihaknya masih terus akan melakukan pengecekan paper test secara berkala.

Sementara itu, Kepala BMKG Manggarai Barat, Maria Seran menyebut selain melalui hasil paper test yang dilakukan oleh pengelola Bandara Komodo, penutupan Bandar Udara Komodo juga melalui pertimbangan kondisi hasil pantauan secara satelit yang menunjukan penyebaran abu vulkanik pada ruang udara di Kabupaten Manggarai Barat.

Salah satu dasar pertimbangan adalah informasi BMKG terkait potensi sebaran abu vulkanik yang didukung oleh data realtime satelitnya. Dan memang dari pantauan satelit sepanjang hari ini menunjukkan bahwa sebaran abu vulkanik dari erupsi gunung Lewotobi masih tetap terpantau berada di ruang udara Manggarai Barat bahkan meluas ke Selatan, ke Pulau Sumba.

“Secara pengamatan visual yang dilakukan oleh pengamat cuaca BMKG Komodo, terpantau visibility vertikal nampak lebih kabur dari biasanya. Hal ini ditunjukkan oleh langit yang terlihat abu-abu, seperti ada partikel halus yang menghalangi jarak pandang,” lanjutnya.

Maria juga mengimbau masyarakat di Kabupaten Manggarai Barat untuk mengantisipasi penyebaran abu vulkanik dengan selalu menggunakan masker.

“Dari beberapa data pendukung tersebut kami perlu mengimbau masyarakat Manggarai Barat agar memakai masker saat berada di luar ruangan guna melindungi diri dari paparan abu vulkanik dan menjaga kesehatan pernapasan. Gunakan pula kacamata pelindung untuk menghindari kontak abu dengan mata karena abu vulkanik dapat menyebabkan iritasi dan luka pada kornea. Kurangi aktivitas di luar ruangan jika tidak terlalu penting,” tutupnya. (334)

 

Pos terkait