DENPASAR | patrolipost.com – Direktur UPTD RSUD Bali Mandara dr Gede Bagus Darmayasa, M.Repro menerima kunjungan dari Konsul-Jendral Australia di Bali Anthea Griffin. Kunjungan tersebut membahas tindak lanjut kerjasama kesehatan antara UPTD RSUD Bali Mandara dengan pihak Royal Darwin Hospital Australia serta National Critical Care and Trauma Response Center (NCCTRC) Australia.
Turut hadir pada kunjungan tersebut adalah Chris Goldrick (Konsul Konsular), Rizki (Staf Konsular). Dalam kunjungan tersebut, Direktur RSUD Bali Mandara dr Gede Bagus Darmayasa menyampaikan ucapan terima kasih atas kunjungan Konsulat Jendral Australia ke RSUD Bali Mandara sekaligus ucapan selamat kepada Ibu Anthea Griffin atas posisi sebagai Konsul- Jendral di Bali.
dr Gede Bagus Darmayasa mengharapkan kunjungan tersebut dapat semakin meningkatkan kerjasama antara RSUD Bali Mandara dengan pihak Australia khususnya untuk meningkatkan mutu dan kualitas layanan serta sumber daya manusia di RSUD Bali Mandara.
“Sejak awal pendirian RSUD Bali Mandara, pihak Australia sangat proaktif dalam memberikan saran dan rekomendasi positif guna peningkatan standar RSUD Bali Mandara,” sebut dr Bagus, Selasa (24/9/2019) di Denpasar.
Lantas ia menjabarkan, berbagai bimbingan telah difasilitasi oleh tim dari Royal Darwin Hospital dan National Critical Care and Trauma Response Center (NCCTRC) utamanya mengenai tata kelola unit gawat darurat. Transfer pengetahuan tersebut dilakukan agar UPTD RSUD Bali Mandara mampu menjadi Rumah Sakit pemerintah yang berstandar internasional sesuai dengan target di 2025.
Dalam kesempatan ini Konsul-Jendral Australia di Bali Anthea Griffin menyambut baik keinginan Direktur UPTD. RSUD Bali Mandara guna meningkatkan kerjasama kesehatan dan terus meningkat di masa mendatang. Disebutkan, dengan kerjasama ini, tidak hanya RSUD Bali Mandara yang mendapatkan manfaat, namun pihak Australia juga dapat belajar mengenai layanan kesehatan di luar negeri. Salah satunya Indonesia serta mendapat umpan balik dari hasil studi banding tersebut.
Di sisi lain, tingginya kunjungan wisatawan warga negara Australia ke Bali serta dibukanya spot lokasi wisata baru seperti di Mandalika Lombok dan Labuhan Bajo menjadikan kerjasama kesehatan merupakan agenda penting pemerintah Australia untuk dapat menyelaraskan layanan kesehatan yang berkualitas bagi warga negaranya.
Sebagai tindak lanjut kunjungan tersebut, pihak UPTD. RSUD Bali Mandara akan menyusun kajian sebagai dasar pembuatan MOU kerjasama sehingga diharapkan dengan pembentukan perjanjian, kerjasama dapat terjalin semakin intens dan mudah. Kajian tersebut diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan Pemerintah Provinsi Bali untuk mempertegas kerjasama kesehatan dengan pihak Australia, terutama Pemerintah Wilayah Northern Territory, wilayah berdirinya Royal Darwin Hospital dan National Critical Care and Trauma Response Center (NCCTRC).
“Dalam waktu dekat, National Critical Care and Trauma Response Center (NCCTRC) menawarkan bimbingan respon kegawatdaruratan (emergency response) kepada UPTD. RSUD Bali Mandara yang diharapkan mampu menjadi referensi oleh tim RSUD Bali Mandara dalam hal siaga bencana,” imbuh dr Bagus.
Akhir kunjungan, Konjen beserta team menyempatkan diri melakukan Hospital Tour sembari menilai ketersediaan tempat tidur di ruang rawat inap seandainya terjadi disaster di wilayah provinsi Bali dan beliau menilai UPTD.RSUD Bali Mandara layak menjadi rujukan bagi warga negara mereka. (arw)