KENDARI | patrolipost.com – Sebuah postingan viral di Platform X memperlihatkan seorang perempuan berparas cantik dipukul oleh seorang lelaki di sebuah Restoran Cepat Saji. Peristiwa tersebut terjadi pada Minggu (7/4/2024).
Dalam unggahan akun @scariestproject, diketahui bahwa aksi kekerasan terhadap perempuan tersebut berlokasi di KFC Rabam, Kendari. Si perempuan merupakan seorang sales salah satu brand kendaraan roda empat di Kendari.
Kemudian dari unggahan @republikaonline, pria pelaku pemukulan tersebut diketahui berinisial H (28) dan si perempuan yang tidak pandai menjaga mulutnya tersebut berinisial IS (27).
Dalam cuplikan video pendek tersebut, terlihat si perempuan mengarahkan kamera ponselnya ke wajahnya dan mengatakan sesuatu yang bersifat menghina fisik salah satu pengunjung restoran tersebut.
“Kayak ada Alien hadir di sini,” ungkap perempuan tersebut.
Sontak saja, lelaki yang diketahui berinisial H yang duduk dibelakang si perempuan bangkit dan langsung memukul si perempuan bertubi-tubi, pukulan pertama terlihat mendarat di pipi kanan dekat mulut si perempuan, diikuti pukulan-pukulan lainnya mengenai muka dan kepala si perempuan. Meski sempat terlihat si perempuan melindungi muka dan kepalanya dengan tangan, namun pukulan lelaki tersebut kebanyakan mendarat di muka si perempuan.
Perempuan tersebut juga sempat meminta maaf namun tak diindahkan oleh lelaki yang tersinggung dikatain ‘alien’ tersebut. Malah si lelaki sempat meludah ke wajah perempuan tersebut.
Postingan tersebut pun menuai beragam komentar. Sebagian netizen menyalahkan si perempuan karena menghina fisik seseorang. Namun di sisi lain, sebagian netizen mempersalahkan si laki-laki pelaku pemukulan karena tidak meminta klarifikasi pada si perempuan terkait ucapannya tersebut.
Pada postingan lain, terlihat si pelaku pemukulan sudah berurusan dengan polisi.
Kesalahan awal tentunya pada si perempuan karena menghina fisik seseorang yang membuat orang tersinggung. Namun, tindakan spontanitas si lelaki yang merasa tersinggung dengan ucapan itu melakukan kekerasan tentunya tidak dibenarkan. Jika memang merasa terhina, minta klarifikasi pada si perempuan dan melaporkannya pada pihak Kepolisian setempat. (pp04)