Wapres Gibran Ajak Anak Yatim dari 4 Panti di Jakarta Nonton Film Animasi “Jumbo”

wapres2x
Wapres Gibran foto bersama dengan anak-anak dari 4 panti asuhan di Jakarta. (Antara)

JAKARTA | patrolipost.com – Wakil Presiden (Wapres) RI Gibran Rakabuming Raka mengajak sebanyak 139 anak yatim piatu untuk menonton film animasi lokal berjudul “Jumbo” yang memberikan hiburan edukatif bagi generasi muda. Anak-anak yang mengikuti kegiatan ini berasal dari empat panti asuhan, yaitu Panti Balita Tunas Bangsa, Panti Sosial Asuhan Anak Putra Utama Tiga, Panti Asuhan Rumah Piatu Muslimin, serta Panti Putra Utama 2 Plumpang.

Dalam keterangan pers yang diterima di Jakarta, Sabtu (12/4/2025) dikutip dari Antara, Wapres mengajak ratusan anak-anak yang menyaksikan film Jumbo pada Jumat (11/4) malam itu agar tidak takut mengekspresikan diri, berani bermimpi besar, pantang menyerah, dan kuat dalam menghadapi rintangan hidup.

Bacaan Lainnya

Ia juga menekankan pentingnya bagi para penerus bangsa ini mengutamakan menjalin hubungan baik dengan sesama serta membangun kepercayaan diri sebagai bekal menghadapi masa depan.

Pesan itu sejalan dengan kisah yang diangkat dalam film Jumbo, menceritakan sosok anak bernama Don yang memiliki postur tubuh besar dan hal itu kerap membuatnya menjadi korban perundungan.

Disutradarai oleh Ryan Adriandhy, sosok Don digambarkan mampu menemukan kekuatan dalam dirinya dan menjadi sosok penolong, bahkan bagi mereka yang pernah menyakitinya. Film ini mengajarkan pesan penting tentang keberanian, penerimaan diri, serta kekuatan persahabatan.

Adanya kegiatan nonton bareng film Jumbo yang diinisasi Wapres Gibran selain menunjukkan dukungan agar masyarakat makin mencintai produk seni karya lokal, diharapkan juga mampu memancing imajinasi dan mendorong tumbuhnya kreativitas anak-anak dalam mengekspresikan diri.

Nilai-nilai dalam film Jumbo disebutkan Gibran sejalan dengan komitmen pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dalam membangun generasi muda yang unggul sebagai salah satu pilar menuju Indonesia Emas.

Karena itu, pendekatan semacam ini dinilai efektif untuk menumbuhkan pribadi anak-anak Indonesia yang inklusif, tangguh, dan berkarakter. (807)

Pos terkait