Dirut BPD Bali, I Nyoman Sudharma bersama Gubernur Bali, I Wayan Koster, Kepala KPw Bank Indonesia Bali, Trisno Nugroho dan Bupati Buleleng, I Putu Agus Suyadnyana, berada di Kantor Kas BPD di Pasar Banyuasri, Singaraja.
BULELENG | patrolipost.com – Diresmikannya Pasar Banyuasri, Singaraja, Selasa (30/3/2021), usai revitalisasi akan menjadi peluang bagi Bank Pembangunan Daerah (BPD) Bali kedepannya. Hal itu lantaran sebagai banknya masyarakat Bali, peran BPD Bali sangat dibutuhkan dalam mendorong serta menggerakkan perekonomian daerah dalam menghadapi pandemi Covid-19.
Peran BPD Bali nampak dengan mulai diberlakukannya digitalisasi di Pasar Banyuasri melalui transaksi non tunai penggunaan Quick Response Indonesian Standart (QRIS). Hal ini tentu sejalan dengan apa yang dicanangkan pengelola Pasar Banyuasri yang menjadikan pasar tradisional ini berkonsep modern. BPD Bali telah menginisiasi penyelenggaraan kegiatan ini diharapkan mampu menstimulus aktivitas ekonomi baik penjualan maupun konsumsi masyarakat menuju Bali Bangkit.
“Kita akan digitalisasi pedagang pasar, kita “QRIS” kan para pedagang pasar, membangun sumber daya mereka melalui capacity building dan penerapan e-retribusi,” sebut Direktur Utama BPD Bali, I Nyoman Sudharma usai menghadiri peresmian Pasar Banyuasri bersama Gubernur Bali, I Wayan Koster, Bupati Buleleng, Putu Agus Suradnyana dan Kepala KPw BI Bali, Trisno Nugroho.
Selain itu dengan kehadiran BPD Bali di Pasar Banyuasri, seluruh pedagang pasar bisa menggunakan produk BPD Bali. Ia beranggapan dengan mulai digunakannya produk BPD Bali manfaatnya selain kepada nasabah juga kepada pihak pemerintah.
“Kita memandang kontribusi bagi daerah dalam bentuk pembangunan sangat penting,” ucapnya.
Diakui Dirut Sudharma potensi yang bisa diraup dari keberadaan Pasar Banyuasri sangat besar. Dengan 1200 lebih pedagang yang ada di dalamnya maka bisa jadi kluster baru bila mereka menggunakan produk BPD Bali.
“Ini tantangan sekaligus peluang yang mesti diraup melalui pembentukan kluster BPD Bali,” tukasnya.
Tentu hal ini sambungnya hanya bisa dilakukan jika terjadi sinergi antara BPD Bali dengan pengelola pasar. BPD juga berharap terjadi sharing ekonomi yang tujuan akhirnya untuk kesejahteraan masyarakat.
“Kita tidak ingin ada pihak yang dirugikan, tetapi ada nilai manfaat di dalamnya,” imbuhnya.
Peran BPD dalam menggerakkan perekonomian bukan hanya di pertengahan jalan, tetapi dari hulu sampai hilir. Lantas ia mencontohkan, pemberian modal kerja dalam bentuk kredit akan diberikan juga pelatihan-pelatihan yang ujung-ujungnya kembali lagi kepada kesejahteraan masyarakat Bali.
Pengamatan Dirut Sudharma dengan mengusung konsep modern, salah satunya melalui transaksi non tunai bisa dikatakan Pasar Banyuasri sudah menuju ke arah sana.
“Apalagi dengan adanya “On Boarding UMKM” yang lagi dikembangkan BPD bersama BI, ini juga jalan masuk ke dunia yang lebih luas produk-produk UMKM,” jelasnya.
Jadi konsep modern yang diusung katanya, harus terus ditumbuh kembangkan seiring dengan perubahan jaman. Sinergi ekonomi dengan berbagai pihak juga tetap dijalankan sebagai jawaban atas peluang dan tantangan digitalisasi ekonomi.arw
Foto: Gubernur Bali, I Wayan Koster bersama stakeholder lainnya saat berada di Kantor Kas BPD Bali di Pasar Banyuasri, Singaraja, Selasa (30/3/2021).