BANGLI | patrolipost.com – Tahapan pencoblosan serangkaian pelaksanaan Pemilihan Perbekel (Pilkel) Serentak 2021 di Bangli mendapat pemantauan ketat dari aparat Kepolisian dan TNI, serta Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Bangli, Kamis (18/2/2021).
Ditemui saat melakukan pemantau pelaksanaan Pilkel di Desa Batur Tengah, Kapolres Bangli AKBP I Gusti Agung Dhana Aryawan mengatakan, pemantauan pelaksanaan pemungutan suara dilakukan di beberapa TPS dan desa. Adapun yang menjadi sasaran adalah desa yang masuk zona merah Covid-19, memilki calon dengan jumlah maksimal dan desa yang ada potensi konflik.
Soal potensi konflik, pihaknya sebelumnya telah melakukan pemetaan. Menurutnya, desa dengan calon 2 orang memiliki potensi konflik yang lebih tinggi.
Menurut AKBP Gusti Agung Dhana, dari hasil pemantauan pelaksanaan pemungutan suara secara umum berjalan lancar. Selain itu antusias pemilih juga tinggi.
“Antusiasme warga untuk menggunakan hak pilihnya sangat tinggi dan ini sudah barang tentu sangat membanggakan,” kata mantan Kapolres Mappi, Papua ini.
Sementara soal penerapan Protokol Kesehatan (Prokes), panitia telah menyiapkan fasilitas pendukung, seperti masker, tempat cuci tangan dan cairan hand sanitizer.
”Untuk penggunaan masker hampir 100 persen, namun untuk kerumunan masih ditemukan,” ungkapnya.
Mereka yang berkerumun beralasan menunggu teman atau saudaranya yang masih melakukan pencoblosan. “Sedangkan untuk sarana sudah memenuhi standar. Memang masih ada kami temukan yang berkerumun. Kami berikan edukasi sehingga masyarakat paham dan tidak berkerumun lagi,” sebutnya.
Dandim 1626/Bangli Letkol Inf I Gde Suwardana mengatakan, untuk pengamanan Pilkel dari Kodim menerjunkan 80 orang personel. Kodim bersinergi dengan Polres, panitia hingga Pam Swakarsa untuk memastikan keamanan dan kelancaran pelaksanaan Pilkel.
“Tidak hanya soal keamanan, namun juga pelaksanaan Pilkel berjalan lancar dan sehat,” jelasnya.
Sementara Kepala Dinas PMD Bangli, I Dewa Bagus Riana Putra mengatakan, secara umum proses pemungutan suara berjalan dengan lancar. Diakui jika sebelumnya ada permintaan penundaan Pilkel di Desa Pengiangan karena ada lonjakan kasus Covid-19. Namun dipastikan setiap tahapan berjalan sesuai ketentuan.
“Kami tidak ingin Pilkel ini menjadi klaster penambahan kasus positif Covid-19, maka dari itu yang menjadi penekanan saat ini adalah penerapan Prokes,” ujar mantan Camat Bangli ini. (750)