DPRD Bangli Minta Evaluasi Rencana Investasi Kapal Pesiar di Danau Batur

komisi ii1
Anggota komisi II DPRD Bangli. (ist)

BANGLI | patrolipost.com – Perseroda Bhukti Mukti Bhakti (BMB) Bangli menandatangani Nota Kesepakatan  (MoU) dengan investor PT GMS Invest International Korea untuk pengembangan pariwisata di Danau Batur, Kecamatan Kintamani. Salah satu proyek yang direncanakan yakni pengoperasian kapal pesiar di Danau Batur, Kintamani . Hal ini menuai  sorotan masyarakat.

Menyikapi sorotan masyarakat kalangan DPRD Bangli ikut buka suara. Sedianya Komisi II DPRD Bangli  menggelar rapat kerja dengan mengundang Perseroda BMB dan Dinas Pariwisata  pada Jumat (3/10/2025) lalu, namun agenda rapat batal karena ketidakhadiran Direktur BMB.

Bacaan Lainnya

Ketua Komisi II DPRD Bangli I Ketut Mastrem menjelaskan, digelarnya rapat kerja sebagai bentuk jawaban atas banyaknya pertanyaan dari masyarakat setelah penandatanganan MoU itu beredar ke publik. Sehingga pihaknya memutuskan segera memanggil Persoda BMB untuk memastikan kerjasama yang dilakukan dengan investor Korea tersebut.

Di sisi lain, sejauh ini belum ada penyampaian secara resmi dari pihak terkait ke lembaga Dewan, sehingga kami belum berani memberikan jawaban. “Rapat nanti dijadwalkan ulang minggu depan” terangnya.

Sebelum mendapat jawaban langsung dari pihak Persiroda BMB, Mastrem mengaku telah mendapat gambaran poin-poin dalam MoU. Salah satunya pengoperasian kapal persiat di Danau Batur. Pihaknya menekankan agar investasi yang ada tetap berpijak pada rencana induk pembangunan kepariwisataan daerah, sehingga dampak dan manfaatnya bagi masyarakat  yang berada di sekitar danau batur..

Dalam hal ini Pemerintah Daerah dan Investor harus menentukan zona pembangunan dimana dan bisa bangun apa. Dengan memperhatikan zona, diharapkan investasi nyaman dan masyarakat juga nyaman.

“Kami bukan anti investasi, tetapi pastikan dampak luasnya bagi masyarakat terlebih dahulu,” ungkapnya.

Sementara Anggota Komisi II lainnya I Made Diksa menegaskan pentingnya komunikasi dengan masyarakat sekitar danau sebelum proyek berjalan. Kata Diksa kekhawatiran masyarakat muncul karena informasi yang beredar masih sangat minim. Sejauh ini masyarakat baru sebatas mendengar akan ada kapal pesiar dan fasilitas lainnya, tanpa mengetahui  secara detail.

Politisi PDI-P ini juga menambahkan banyak tokoh-tokoh yang menyampaikan masukan bahwa keberadaan danau sangat disakralkan oleh 15 desa yang ada di seputaran bintang Danau tersebut.

“Kami berharap dalam pembahasan Perseroda BMB bisa menghadirkan tokoh-tokoh dan beberapa masyarakat Desa di seputaran Bintang Danau,” tegas mantan Perbekel Desa Batudingding, Kintamani ini.

Hal  yang sama juga diutarakan anggota Komisi II I Nyoman Muliawan. Menurutnya, sejauh ini Danau Batur merupakan sumber kehidupan masyarakat sekitar. Air danau tidak hanya digunakan untuk kebutuhan sehari-hari sejumlah warga, tetapi juga sebagai sumber irigasi, perikanan, dan upacara keagamaan.

Danau Batur juga memiliki histori sebagai tempat suci memohon tirta (air suci) Kamandalu bagi seluruh umat Hindu di Bali serta kesakralan air Danau Batur dipakai sebagai tirta penglukatan (pembersihan) masyarakat Songan.

“Semua kekhawatiran tersebut timbul, karena masih minimnya informasi yang diterima terkait rencana pengembangan wisata di Danau Batur. Kami harap segera lakukan evaluasi melalui rapat, guna bisa meredam kekhawatiran publik saat ini,” jelas politisi Nasdem ini. (750)

Pos terkait