Kelangkaan BBM di Manggarai dan Matim:  Pendistribusian Utamakan Labuan Bajo

antre bbm1
Antrean warga di SPBU untuk mendapatkan BBM. (ist)

RUTENG | patrolipost.com – Kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) di Manggarai maupun Manggarai Timur diduga karena pendistribusian BBM yang tidak merata. Diduga pihak Pertamina hanya mengoptimalkan mengisi SPBU di Labuan Bajo. Hal ini diungkapkan Kepala Lokasi Pertamina Reo, Mohamad Agung pada rapat di Aula Ulumbu, Kamis (22/08/2024).

Dalam keterangan tertulis yang diterima patrolipost.com, Minggu (25/8/2024), rapat tersebut dihadiri oleh Manager Pertamina Reo, Manager SPBU yang ada di Kabupaten Manggarai, perusahaan penyalur BBM, agen minyak tanah serta pimpinan OPD.

Bacaan Lainnya

Menurut Agung, pola pendistribusian BBM dari Pertamina Reo ke SPBU, akhir-akhir  ini memang tersendat. Hal itu disebabkan karena pendistribusian dari pusat berubah, pendistribusian BBM lebih mengoptimalkan SPBU labuan Bajo. Kondisi demikian tentu menyebabkan terjadinya kekosongan di SPBU yang lain.

“Perintah itu harus kita laksanakan, tentu menyebabkan terjadinya kekosongan di SPBU lain,” ujar Agung.

Untuk mengantisipasi keterlambatan pendistribusian  BBM tersebut kata Agung, pihaknya akan menambah armada mobil tangki.

“Jika sebelumnya di Pertamina Reo ada 21 unit mobil tangki dengan tonase 304  ton, mobil tangki yang lain kita datangkan juga dari Ende, Maumere, Labuan Bajo dan dari Kabupaten Bima, serta Jakarta. Medan yang berat serta adanya pelebaran jalan di wilayah Cireng menyebabkan keterlambatan distribusi ke Labuan Bajo. Kondisi normal saja kita biasa pakai 7 mobil,  dengan kondisi ini bisa bertambah jadi 13 mobil, itu juga yang menyebabkan distribusi ke SPBU yang lain terlambat,“ ungkapnya.

Lebih lanjut dijelaskan, throughput penyaluran dari Pertamina Reo mulai dari bulan Maret-Agustus, throughput harian itu terus mengalami peningkatan.

“Setiap akhir bulan kita selalu rapat untuk menentukan kuota setiap SPBU, itu untuk semua produk baik itu pertalite, solar, dan jenis lainnya,” imbuh Agung.

Di sisi lain, Asisten Bupati Manggarai mengatakan dari aspek pelayanan di SPBU, tentu  ada dampak lain juga yang timbul, yakni arus lalu lintas yang makin macet. Kemacetan itu tentu terjadi karena antrean panjang kendaraan yang hendak isi bahan bakar di setiap SPBU

Sementara itu Sardy selaku Head Operation  PT  Elnusra, terkait pendistribusian mobil tangki menjelaskan, ada lonjakan yang terjadi di setiap bulan, dimana mobil tangki yang tersedia saat ini tonasenya ada di 304 ton.

“Dari situ saja sudah terbaca seperti apa kemampuan mobil tangki kita, trough penyaluran itu naik setiap bulan, bisa menyentuh sampai 400 sekarang sampai 500 ton. Sementara mobil tangki itu hanya bisa jalan satu kali,” tandasnya. (pp04)

Pos terkait