GIANYAR | patrolipost.com – Luar biasa! 16 Bayi komodo pada awal Maret 2022 terlihat keluar dari sarangnya di Bali Safari & Marine Park. Telur-telur komodo itu menetas secara alami tanpa bantuan inkubator.
Asisten Kurator Bali Safari & Marine Park Ida Ayu Ari Janiawati menjelaskan, penetasan telur komodo di Bali Safari & Marine Park menjadi prestasi tersendiri. Mengingat, selama ini proses dilakukan menggunakan bantuan inkubator.
“Biasanya telur diambil dan ditaruh di inkubator, ditunggu 5-9 bulan baru menetas. Tapi di sini, mungkin suhunya seperti di habitat asli di Pulau Rinca, jadi bagus telurnya,” kata Dayu Ari, Kamis (7/4/2022).
Secara bertahap, kata Dayu, bayi komodo itu mendapatkan suplai makanan sesuai usianya. Pada saat setelah menetas, tim memberi pakan telur mentah. Lepas usia seminggu, diberikan makan daging.
“Kita kasih pinkies, bayi tikus yang warnanya masih merah. Kita kasih makan dua kali seminggu satu ekor bayi tikus,” jelasnya.
Dengan kehadiran 16 bayi komodo, koleksi komodo di Bali Safari & Marine Park menjadi 24 ekor. Selanjutnya, untuk proses identifikasi, bayi-bayi komodo itu akan dipasangi microchip.
Menariknya, dua dari 16 ekor bayi komodo yang telah menetas mendapatkan nama dari Ketua MPR RI Bambang Soesatyo.
“Satu ekor dinamai Dirga dan satu lagi bernama Alarik. Meski sampai sekarang kita belum tahu jenis kelamin bayi-bayi komodo itu,” kata Dayu Ari. (pp03)