SINGARAJA | patrolipost.com – Hingga Rabu (4/3) apotek di Buleleng tak lagi sediakan masker. Bahkan pertokoan dan minimarket yang biasanya menjual masker, kini persediaan kosong. Tak hanya masker, obat antiseptik juga diserbu warga.
Kelangkaan masker itu terjadi sejak sebulan lalu. Dan serbuan warga mencari masker terjadi seminggu belakangan. Beberapa pemilik apotek mengaku tak lagi menyediakan masker, selain langka harganya juga melambung tinggi.
“Kami tak lagi menjual masker, setidaknya dua pekan ini dan lonjakan permintaan terjadi seminggu belakangan,” ungkap Aloysius Kopong Belolo SFarm Apt, Apoteker Apotek K 24 Singaraja, Rabu (4/3/2020).
Aloysius mengaku tak berani order masker, selain mahal, tempat biasa order juga mengaku kurang persediaan. Dampaknya, kebutuhan warga akan masker tak terlayani. Terlebih adanya isu virus Corona (Covid-19), hampir setiap hari masyarakat datang untuk membeli masker. Bahkan sebelumnya ada pihak yang memborong masker sehingga persediaan 3 carton tak bersisa.
”Kita tanya juga ke tempat lain kondisinya sama, masker langka,” imbuhnya.
Selain masker, warga juga menyerbu obat antiseptik cair/detol liquid. Obat jenis ini sangat laku keras sehingga persediaannya pun habis. ”Obat antiseptik cair baru datang hari ini. Belakangan banyak yang mencari termasuk obat oral untuk antibiotik,” tandasnya.
Sejumlah apotek lainnya mengaku kehabisan stok masker. Bahkan untuk persediaan sendiri pun telah habis. ”Biasanya kami masih simpan untuk kebutuhan sendiri dan itu juga sudah habis,” ungkap salah satu pegawai apotek.
Menurutnya, rata-rata perhari puluhan orang datang untuk mencari masker. Namun karena tak tersedia, banyak yang kecewa. Bahkan ada yang tidak percaya kalau masker habis dan mereka menyatakan berani beli mahal asal tersedia. ”Ada yang sampai memohon dan mengaku berani beli lebih mahal, dikira kita menyembunyikan persediaan masker,” ucapnya.
Bupati Minta Masyarakat Tidak Panik
Sementara itu, Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana mengharapkan masyarakat Buleleng tidak panik dengan adanya virus Corona yang merebak belakangan. Sebagai bentuk kesungguhan menangani virus tersebut, Bupati menugaskan Wakil Bupati dr Nyoman Sutjidra SpOg menjadi Ketua Tim bersama Direktur RSUD Buleleng, Dinas Kesehatan, Dinas Infokomsandi dan Dinas Pariwisata Buleleng memimpin Tim Penanganan Virus Corona.
“Saya harap masyarakat Buleleng tidak panik, tetap waspada. Saya sudah tugaskan pak wakil menjadi ketua tim untuk menangani, seandainya ada suspect,” ucapnya.
Sedangkan Wabup Sutjidra mengatakan, virus Corona merupakan virus yang menyebarannya pada masa pancaroba, tetapi sekarang menyebar pada musim penghujan.
“Kita sudah siapkan RSUD Buleleng menjadi tempat perawatan suspect Covid-19 dan bukan hanya transit/isolasi saja. Ada dua petugas medis sudah dikirim mengikuti pelatihan penanganan virusCcorona ini,” tutupnya. (625)