MAUMERE | patrolipost.com – Profesi tidak menghalangi niat untuk berbagi. Dalam benak masyarakat umum, menyumbang dan berbagi identik dengan orang yang punya kemampuan finansial yang lebih didukung oleh profesi yang mumpuni.
Namun siapa sangka penjual kerupuk nisa menyumbang dan berbagi dalam jumlah besar?
Melansir dari tribunflores, pasangan suami istri yang setiap harinya berprofesi sebagai penjual kerupuk di Kabupaten Sikka, menyumbang 2 ekor sapi untuk hewan kurban pada perayaan Idul Adha tahun 2023. Pasangan tersebut, Eko Purwanto dan Pertiwi menyisihkan hasil jualan kerupuknya untuk membeli 2 ekor sapi di Masjid Darussalam Waioti, Kelurahan Waioti, Kecamatan Alok Timur, Kabupaten Sikka.
“Namanya niat, kan rezeki dari Allah tetapi dengan begini, kami sangat bersyukur sekali,” ungkap Eko Winarto.
Eko melanjutkan, dua ekor sapi tersebut masing-masing dengan harga Rp 13 juta dan Rp 9 juta. Dua ekor sapi tersebut masing-masing diberikan pasangan suami istri itu untuk hewan kurban di Masjid Darussalam Waioti.
Sementara itu, Ketua MUI Sikka H Muhammad Ihsan Wahab mengakui Eko Winarto dan istrinya Pertiwi merupakan pedagang kerupuk yang berjualan hingga ke pelosok Kabupaten Sikka.
Menurut H Muhammad Ihsan Wahab, sudah tiga tahun berturut-turut, pasangan suami istri Eko Winarto dan Pertiwi menyumbangkan hewan kurban pada setiap perayaan Idul Adha.
“Dalam keyakinan mereka, rezekinya bukan berkurang malah semakin meningkat, usahanya semakin baik. Selama tiga tahun terakhir ini, pasangan suami istri selalu menyumbang dua ekor sapi,” ungkapnya seraya menambahkan, dengan berbagi, harta yang diberikan akan menjadikan berkah.
Eko Winarto dan Pertiwi bisa menjadi teladan bukan hanya bagi umat muslim, melainkan juga oleh umat agama lain di NTT. Misalkan dalam Gereja Katolik, ada saatnya menyumbang ke gereja. Semangat Eko Winarto dan istrinya bisa ditiru, dengan memberikan sumbangan ke gereja dengan ikhlas. (pp04)