BANGLI | patrolipost.com – Bertepatan dengan hari Kemerdekaan RI, Ni Wayan Rati (68) ditemukan gantung diri gubuk/rompok di belakang rumahnya di Banjar Lumbuan, Desa Sulahan, Kecamatan Susut, Bangli, Bali, Selasa (17/8/2021). Wayan Rati yang kesehariannya sebagai pedagang diketahui gantung diri pada Selasa dinihari sekitar pukul 03.00 Wita.
Kapolsek Susut AKP I Gede Widia Adnyana saat dikonfirmasi membenarkan adanya peristiwa gantung diri tersebut. Korbannya yakni Ni Wayan Rati yang keseharian sebagai pedagang. Menurut AKP Gede Widia, korban pertama kali diketahui gantung diri oleh anaknya I Nengah Sugiri (47).
Awalnya, supir angkot yang biasa menjemput Wayan Rati untuk ke pasar dating ke rumah. Supir angkot memanggil dari depan rumah. Setelah beberapa kali dipanggil Wayan Rati tidak kunjung keluar.
“Setelah dipanggil korban tidak kunjung keluar. Sampai akhirnya anak korban keluar dan menyuruh supir meninggalkan saja,” ungkap AKP Gede Widia.
Lebih lanjut, saksi Nengah Sugiri sempat memanggil korban di kamarnya, namun tidak ada. Karena hal tersebut Nengah Sugiri mencari di sekitar rumah. Sampai akhirnya korban ditemukan gantung diri di gubuk atau rompok di belakang rumahnya.
“Melihat kejadian tersebut saksi lantas memberitahukan anggota keluarga lainnya. Korban yang gantung diri langsung diturunkan oleh pihak keluarga,” jelas AKP Gede Widia.
Kasus tersebut kemudian dilaporkan kepada pihak berwajib. AKP Gede Widia menambahkan, dari pemeriksaan luar oleh petugas Puskesmas Susut, tidak ditemukan luka akibat kekerasan fisik. Namun ada bekas jeratan pada leher.
“Tidak ada tanda kekerasan, korban murni bunuh diri. Pihak keluarga sudah mengikhlaskan dan tidak melakukan autopsi,” ujarnya sembari mengatakan korban nekat ulah pati karena sering mengeluh sakit perut. (750)