JAKARTA | patrolipost.com – Pemerintah Provinsi Bali ikut berperan aktif dalam memulangkan warga Bali yang dievakuasi dari daerah konflik di Timur Tengah. Tindakan ini adalah bagian dari kewajiban pemerintah dalam memberikan perlindungan kepada warga negara Indonesia (WNI), khususnya mereka yang berada di wilayah berbahaya.
Sebelumnya, Pemerintah Indonesia telah menjemput para WNI dari Lebanon dan membawa mereka ke Jakarta, dari mana mereka kemudian dipulangkan ke daerah asal masing-masing dengan fasilitasi pemerintah daerah.
Sekretaris Daerah Provinsi Bali Dewa Made Indra, turut langsung menjemput tiga WNI asal Bali yang tiba di Kantor Badan Penghubung Provinsi Bali, Jakarta, pada Selasa, 8 Oktober 2024.
Ketiga WNI tersebut sebelumnya diserahkan oleh Kementerian Luar Negeri melalui Kemendagri kepada Pemerintah Provinsi Bali. Dewa Indra menyampaikan bahwa eskalasi konflik di Timur Tengah, khususnya di Lebanon, telah memaksa pemerintah untuk mengambil langkah-langkah evakuasi.
“Dengan meningkatnya ketegangan di wilayah selatan Lebanon yang menjadi hotspot aksi saling serang antara Israel Defense Forces dan Hizbullah, KBRI Beirut mulai mengevakuasi WNI secara bertahap, sesuai arahan Menlu RI,” jelas Dewa Made Indra.
Pada gelombang evakuasi keempat, sebanyak 20 WNI telah dipulangkan, termasuk tiga warga Bali. Sebelumnya, pada gelombang pertama pada Agustus lalu, Pemprov Bali juga memfasilitasi kepulangan empat WNI asal Bali. Hingga kini, total tujuh warga Bali dari berbagai daerah, seperti Tabanan, Buleleng, dan Gianyar, telah berhasil dipulangkan dengan aman.
Sekda Dewa Made Indra berharap agar seluruh WNI yang masih berada di wilayah konflik dapat segera dipulangkan.
“Ini adalah bentuk nyata dari tanggung jawab pemerintah dalam melindungi warganya. Kami berharap, melalui sinergi dengan pemerintah pusat, semua WNI yang masih berada di zona konflik dapat segera dievakuasi dan kembali ke tanah air dengan selamat,” tuturnya. (pp03)